Liputan6.com, Taipei - Maskapai penerbangan TransAsia mencabut izin terbang 10 pilotnya. Karena mereka gagal menjalani serangkaian tes lisan (oral flight test) yang diadakan pihak manajemen.
"Kesepuluh pilot yang gagal itu harus menjalani pelatihan ulang, sebelum diperbolehkan untuk terbang lagi. Masing-masing memiliki rata-rata 6.900 jam terbang, bukan angka yang tak signifikan untuk pilot komersial," jelas pihak maskapai seperti dimuat CNN, Kamis (12/2/2015).
Â
Sedangkan 39 pilot yang lulus tes lisan lanjut menjalani tes simulator. "Jika mereka tidak lulus, izin terbang mereka juga akan dicabut," tambah pihak TransAsia.
Sedangkan 19 pilot lain yang belum menjalani tes, juga tak akan diberi izin terbang juga untuk sementara waktu.
Pengujian tersebut direkomendasikan oleh Civil Aeronautics Administration Taiwan yang dilakukan di dalam kokpit pesawat ATR turboprop -- jenis burung besi yang digunakan pada TransAsia GE235 yang celaka.
Total 42 orang dalam pesawat bernomor penerbangan GE235 yang jatuh pada 4 Februari dikonfirmasi tewas, satu orang lainnya masih belum ditemukan. Pilot dan kopilot di antara mereka yang meninggal dunia.
Advertisement
Dua jasad terakhie yang ditemukan Rabu 11 Februari sekitar 600 meter dari lokasi kecelakaan dilaporkan masih terikat di kursi penumpang.
Menurut pernyataan dari kantor walikota Taipei City, sejauh ini, 51 perahu pencari, 3 helikopter, dan lebih dari 450 orang dikerahkan untuk pencarian para korban hilang.
Berdasarkan penyelidikan awal oleh Dewan Keselamatan Penerbangan Taiwan, TransAsia Penerbangan GE235 jatuh beberapa menit setelah lepas landas di ibukota Taiwan setelah pilot berjuang untuk memperbaiki masalah dengan mesin kedua.
Lembaga itu mengatakan mesin pesawat berhenti menghasilkan tenaga selama lebih dari satu menit sebelum akhirnya jatuh.
Detik-detik pesawat TransAsia GE235Â jatuh, setelah berbelok tajam ke kiri, sebelum sayapnya menghantam jalan layang dan jatuh ke sungai pun terekam dalam kamera pengendara roda empat yang tengah melintas.
Lima belas orang selamat dari kecelakaan itu, 1 di antaranya adalah pramugari.
Setelah kecelakaan itu, otoritas penerbangan Taiwan memerintahkan pemeriksaan khusus pada semua ATR 72 yang beroperasi.
Sebelumnya, kecelakaan pernah menimpa TransAsia GE222 yang jatuh di luar Magong Airport setelah gagal mendarat karena kondisi cuaca buruk yang disebabkan oleh Topan Matmo. Dari 58 penumpang dan awak, 48 orang tewas. (Tnt/Ein)