Liputan6.com, Kathmandu - Menteri Informasi Nepal mengakui bahwa pemerintahannya tidak siap dalam menghadapi bencana gempa bumi yang terjadi pada hari Sabtu pekan lalu.
Berbicara kepada BBC, Jumat 1 Mei 2015, Minendra Rijal menyatakan terlalu banyak waktu dihabiskan untuk seminar mengenai kesiapan menghadapi bencana, yang tidak banyak manfaatnya dalam menghadapi bencana sesungguhnya.
Komentarnya disampaikannya menyusul kritik yang ditujukan kepada pemerintah Nepal, bahwa pemerintah terlalu lambat dalam mengedarkan bantuan internasional kepada para korban.
Penduduk yang tinggal di dekat pusat gempa menyatakan mereka belum menerima bantuan, hampir sepekan setelah guncangan terjadi. Sementara para penduduk di sebuah desa kecil berkata bahwa mereka harus mengutang beras dari kota terdekat.
Seorang wartawan yang bisa mencapai desa tersebut melihat hampir semua rumah telah hancur dan ia juga menyaksikan kehancuran serupa di beberapa desa lainnya.
Pemerintah Nepal telah meminta kepada dunia internasional agar mengirimkan lebih banyak helikopter untuk menyebarkan pasokan ke daerah-daerah terpencil di pegunungan.
Sementara itu, pihak berwenang masih berupaya menemukan sekitar 1.000 warga negara-negara anggota Uni Eropa yang masih belum ditemukan di Nepal.
Seorang pejabat Uni Eropa berkata, sebagian besar dari mereka sedang mendaki Gunung Everest atau di Gunung Langtang yang terpencil. Masih ada harapan bahwa mereka masih bertahan hidup di daerah-daerah yang terisolasi akibat gempa.
Gempa terjadi saat puncak musim pendakian gunung yang amat populer di kalangan para pendaki. Sejauh ini, sebanyak 12 orang warga negara Uni Eropa telah dinyatakan tewas karena longsoran salju yang diakibatkan oleh gempa menimpa kemah mereka di kaki Gunung Everest. (Ado)
Pemerintah Nepal Akui Tak Siap Hadapi Bencana Gempa
Banyak waktu dihabiskan untuk seminar mengenai kesiapan menghadapi bencana, yang tidak bermanfaat dalam menghadapi bencana sesungguhnya.
Diperbarui 02 Mei 2015, 01:47 WIBDiterbitkan 02 Mei 2015, 01:47 WIB
Tim Penyelamat membawa para pendaki gunung yang menjadi korban akibat gempa berkekuatan 7.8 skala Richter yang melanda Nepal, Sabtu (25/4/2015). (AFP Photo/Roberto Schmidt)... Selengkapnya
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Pramono Anung Siapkan Jalur Joging dan Sepeda Baru, Wujudkan Kota Sport Tourism Internasional
BYD Daftarkan SUV Sealion 06 di China, Ada Versi PHEV dan BEV
Manfaat Susu Kambing Etawa, Bantu Tingkatkan Imunitas hingga Atasi Masalah Pernapasan
Awas Tergiur Hoaks Naik Haji Gratis, Begini Dampak Jika Mempercayainya
6 Fakta dan Sejarah Unik Tusuk Gigi, Dulu Termasuk Barang Mewah
Kandas di Liga Champions, Bos Real Madrid Sudah Putuskan Masa Depan Carlo Ancelotti
Airlangga Sebut RI Bakal Gencar Perluas Pasar Ekspor ke Uni Eropa dan Australia
Pramono Anung Bakal Beri Sanksi ke Pihak Penyebab Kemacetan Horor di Tanjung Priok
Mirip Pizza Italia, Inilah Ambal Khas Sulawesi Tengah yang Kaya Manfaat
Rio Kitagawa Member Idol Group Jepang Morning Musume '25 Rehat Setelah Kontroversi Kritik Rekan-rekannya di Media Sosial
Posisi Buang Air Besar Paling Tepat, Jongkok atau Duduk?
Fokus : Angin Kencang Rusak Puluhan Rumah di Sumedang