'Surat' Permintaan Maaf Setelah 20 Tahun Lulus

Si teman mengaku tergerak untuk meminta maaf, karena pertanyaan sederhana dari anak gadisnya yang berusia 10 tahun soal bully.

oleh Dini Nurilah diperbarui 13 Mei 2015, 14:02 WIB
Diterbitkan 13 Mei 2015, 14:02 WIB
Pria ini Menerima Permintaan Maaf Setelah 20 tahun
Diingatkan akan kesalahan masa lalu mungkin menjadi pertanda bahwa kamu harus menyelesaikannya sekarang, Meminta maaf, mungkin?

Liputan6.com, Los Angeles - Michael Morrisette seorang konsultan sebuah produk asal Los Angeles yang juga berprofesi sebagai visual designer terkejut, mendapati salah satu pesan di akun Facebook miliknya dari teman sekolahnya. Berisi sebuah permintaan maaf dari kesalahan 20 tahun lalu.

Seperti dilansir dari laman sunnyskyz.com Rabu (13/5/2015), Chad yang menjadi korban bully di masa sekolahnya menerima surat permintaan maaf dari salah seorang teman sekolahnya, yang menjadi pelaku bully.

Dalam pesannya, si teman mengaku tergerak untuk meminta maaf, karena pertanyaan sederhana dari anak gadisnya yang berusia 10 tahun "apakah pernah mem-bully seseorang?".

Morrisette kemudian memposting pesan permintaan maaf tersebut di halaman Facebooknya, dengan menambahkan sebuah catatan singkat.

"Selama masa (setingkat) SMP dan SMA aku adalah korban bully. Aku di-bully karena seorang gay (homo seksual). Aku di-bully karena menjadi minoritas. Itu mengerikan. Bahkan aku tak bisa berjalan sendiri menuju kelas, tanpa pengawasan orang dewasa atau seorang teman," tulis Morrisette.

Morrisette pun menuliskan bahwa ia telah memaafkan temannya tersebut.

Dengan memposting pesan tersebut, Morrisette berharap pesannya menjadi kekuatan bagi siapapun anak muda yang tengah berjuang melewati kasus bully. Juga untuk semua orang agar bertindak lebih baik dan tak melakukan bullying.

Berikut isi surat permintaan maaf dari teman sekolah Morrisette:

Hai Chad, 

Baru-baru ini aku berbicara dengan putriku yang berusia 10 mengenai bully. Dia bertanya padaku apakah aku pernah membully seseorang, dan dengan sedih aku mengaku "ya".

Lalu apa yang terpikir dibenakku adalah betapa buruk dan jahatnya aku padamu saat masa sekolah (SMP). Aku ingin meminta maaf.

Jika kita tinggal ditempat yang sama, aku ingin meminta maaf langsung padamu. Aku tidak tahu apakah kau mengingatnya, tapi aku ingat, dan maafkan aku.

(Tnt)

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya