Kapolda Babel Turun Langsung Bantu Sembuh Korban Bullying, Bawa Ahli Urut Kepercayaan

Kapolda Babel Irjen Hendro Pandowo mengaku baru mengetahui kondisi Amel usai membaca pemberitaan dari salah satu media.

oleh Nanda Perdana Putra diperbarui 06 Feb 2025, 15:16 WIB
Diterbitkan 06 Feb 2025, 15:11 WIB
Kapolda Babel Irjen Hendro Pandowo (Istimewa)
Kapolda Babel Irjen Hendro Pandowo (Istimewa)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Remaja atas nama Amel (12) mengalami perundungan atau bullying di sekolah MTS Negeri Manggar Belitung Timur, Bangka Belitung (Babel), hingga akhirnya dilarikan ke rumah sakit lantaran tubuhnya tidak dapat bergerak.

Insiden pada 22 Januari 2025 itu pun menggerakkan Kapolda Babel Irjen Hendro Pandowo untuk turun langsung memantau perkembangan kesehatannya.

Selama 10 hari, Amel berjuang untuk sembuh, namun hasil medis belum menunjukkan hasil positif dan siswi tersebut masih terbaring sambil mengeluh sakit pada punggung hingga kakinya. Orangtuanya, Asis (41) dan Sartika (40) mengaku sudah pasrah dengan kondisi anaknya.

Asis menyebut, Amel didiagnosa mengalami retak pada bagian tulang ekor hingga terjadi pergeseran. Dia pun memutuskan tidak lagi bekerja demi mendampingi si anak. Sementara, biaya pengobatan begitu berat, sehingga dirinya sempat menggalang donasi.

"Ada enam rumah sakit yang dihubungi untuk rujukan, tapi macam-macam kendalanya, ada soal ruang perawatan yang penuh," tuturnya kepada wartawan, Kamis (6/2/2025).

Asis mengaku kaget saat Irjen Hendro Pandowo menghubunginya sekitar 10 hari usai sang anak menjalani perawatan di rumah sakit. Amel bahkan disiapkan biaya pengobatan ke Jakarta dan dipertemukan ahli urut tradisional kepercayaan Kapolda Babel.

"Waduh, itu sih perasaan ndak bisa digambarin pokoknya senang bahagia. Pak Kapolda seperti malaikat tanpa sayap. Kami sudah menunggu belasan hari untuk kepastian kesembuhan Amel, tapi nihil juga. Saat Pak Kapolda membantu dan memastikan dokter yang akan menangani Amel, kami seperti melayang ke udara. Kami sangat bersyukur, tidak bisa berkata-kata," ungkap Asis.

Kapolda Babel Irjen Hendro Pandowo mengaku baru mengetahui kondisi Amel usai membaca pemberitaan dari salah satu media.

"Dari media itu, tertulis bahwa orangtua Amel mencari donasi, karena akan dirujuk ke Jakarta. Setelah mengetahui itu, saya perintahkan Kapolres Belitung Timur AKBP Indra F Dalimunthe untuk datang ke rumah sakit umum melihat kondisi Amel langsung," terang Hendro.

Awalnya, Hendro hanya dapat melakukan panggilan video atau videocall lantaran kepadatan agenda, salah satunya menghadiri Rapat Pimpinan (Rapim) TNI-Polri di Jakarta. Melihat kondisi Amel, dia langsung berkoordinasi dengan pihak rumah sakit untuk segera merujuk pasien ke Jakarta.

"Saya minta bantuan pengawalan hingga memastikan ambulans, berangkat menuju pesawat ke Jakarta, langsung dibawa hari Jumat, 31 Januari, sampai di UGD sementara memastikan ketersediaan kamar," ujarnya.

 

Bertemu Langsung

Saat di UGD RS Siaga Raya Jakarta Selatan, barulah Hendro dapat bertemu langsung dengan Amel. Terpantau selama dua hari menjalani perawatan di sana, kondisi siswi tersebut mulai membaik. Dokter menyatakan tidak ada tulang yang patah, dan hanya tulang ekor yang retak.

Hendro kemudian mengenalkan orangtua Amel dengan Agus, orang kepercayaannya yang merupakan ahli urut tradisional di keluarga selama bertahun-tahun. Berkoordinasi dengan dokter ortopedi yang menangani Amel, penanganan pun dapat dilakukan.

"Jadi setelah dipastikan kondisi tulang aman, dari hasil analisa dokter juga kondisi tulang bisa membaik dengan pengobatan tradisional, jadi saya meminta untuk Amel dirawat di rumah saja," bebernya.

Amel lantas dibawa ke kediaman Hendro Pandowo. Hingga saat ini, dia masih menjalani perawatan serta pengobatan tradisional didampingi orangtuanya.

"Saya juga menjalankan tugas di Babel, jadi saya mantau dari kiriman foto dan video, kemudian videocall saya. Setiap hari mantau. Cek stok obatnya juga," kata Hendro.

Adapun sosok Agus yang menangani Amel diyakini telah memberi pengaruh besar atas kesembuhan tulang Amel. Dia berharap, kondisi anak tersebut berangsur pulih dan tidak ada lagi kasus bullying yang terjadi dalam dunia pendidikan.

"Ketika kita mampu untuk mengobati, maka wajib memberikan kontribusi untuk menolong. Karena saya pikir, jika tidak memakai koneksi saya tentu pasti akan pula kesulitan. Sehingga saya memanfaatkan sebaik mungkin apa yang saya emban ini untuk membantu masyarakat,” Hendro menandaskan.

Infografis 7 Tips Bijak Gunakan Media Sosial. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis 7 Tips Bijak Gunakan Media Sosial. (Liputan6.com/Abdillah)... Selengkapnya
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya