Korea Memanas, WNI Diimbau Jauhi Perbatasan

Meski belum memakan korban jiwa, Pemerintah RI segera mengambil langkah demi melindungi warganya di Korsel dan Korut.

oleh Andreas Gerry Tuwo diperbarui 21 Agu 2015, 19:03 WIB
Diterbitkan 21 Agu 2015, 19:03 WIB
Korsel: Korut Ledakan Ranjau di Zona Demiliterasi
Korsel: Korut Ledakan Ranjau di Zona Demiliterasi (Reuters)

Liputan6.com, Jakarta - Kondisi di semenanjung Korea berubah mencekam. Dua negara satu rumpun, Korea Utara dan Korea Selatan mulai terlibat pertempuran sengit.

Perselisihan antar-bekas satu negara kali ini, bukan lagi perang kata-kata atau saling ancam. Namun, pertempuran ditandai dengan saling lempar roket di perbatasan.

Kondisi tak kondusif ini dikhawatirkan akan berimbas kepada warga negara Indonesia (WNI) yang berada di Korsel atau Korut. Meski belum memakan korban jiwa, Pemerintah RI segera mengambil langkah demi melindungi warganya di 2 negara itu.

"Yang pasti KBRI Seoul dan KBRI Pyongyang memberikan imbauan kepada WNI, untuk menjauhi dari perbatasan," ucap Direktur Perlindungan WNI dan Bantuan Hukum Indonesia (BHI) Kementerian Luar Negeri Lalu Muhamad Iqbal dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat (21/8/2015).

Walau sudah ada imbauan menghidari perbatasan, Iqbal mengatakan, pemerintah belum mengeluarkan larangan bepergian ke Korea, bagi WNI yang berencana ke sana.

"Belum ada travel warning," ucap Iqbal.

Memanasnya kondisi di Korea Utara dan Korea Selatan ini sudah berlangsung sejak pekan lalu. Kondisi mencekam ini dipicu oleh terlukanya seorang tentara Korsel, karena menginjak ranjau di zona demiliterisasi.

Korut dituding Korsel mulai melancarkan serangan. Kondisi ini menyebabkan militer di Negeri Gingseng itu saling melancarkan serangan. Alhasil, ratusan orang dari 2 desa di wilayah Yeoncheon, Korsel harus diusingkan ke wilayah aman. (Rmn/Sss)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya