Liputan6.com, Baghdad - Perdana Menteri Irak Haider al-Abadi telah memerintahkan kawasan yang dibentengi ketat yang dikenal sebagai Green Zone untuk dibuka. Langkah ini dilakukan oleh al-Abadi untuk menurunkan ketegangan sektarian dan untuk memberantas korupsi di sana.
Area seluas 10 km persegi fi Kota Baghdad yang terdiri dari perumahan dan gedung pemerintahan itu tidak boleh dimasuki publik karena alasan keamanan, sejak invasi Amerika ke Irak tahun 2003. Namun belum jelas kapan instruksi pembukaan ini dilaksanakan.
Seperti dilansir BBC, Jumat (28/8/2015), kawasan tertutup ini terletak di Distrik Karkh di tepi barat Sungai Tigris, dikelilingi oleh tembok beton dan dijaga ketat dengan pos penjagaan dan tank.
Advertisement
Di sini terdapat bekas istana Saddam Hussein dan pernah jadi markas administratif pemerintahan Amerika Serikat. Beberapa kedutaan besar, termasuk AS dan Inggris, berada di sana.
Orang Irak tak bisa memasuki kawasan itu kecuali dengan izin khusus, dan menurut kantor berita AFP terkadang pemberian izin ini melibatkan uang suap yang besar.
Zona khusus ini sering jadi sasaran pengeboman dan tembakan roket bertahun-tahun dan penguatan ini dilakukan dengan tujuan keamanan.
Abadi juga memerintahkan pembongkaran penghalang dan pos pemeriksaan di jalan utama dan jalan-jalan di Baghdad. (Ado/Ron)