Jerman Sita Paspor Palsu Suriah yang Akan Dijual ke Pencari Suaka

Sebagai pengungsi dari perang saudara Suriah, sebagian besar memiliki hak untuk mencari suaka.

oleh Liputan6 diperbarui 06 Sep 2015, 17:25 WIB
Diterbitkan 06 Sep 2015, 17:25 WIB
20150826-Kisah Imigran Gelap Terobos Pagar Berduri Demi ke Eropa-Hungaria
Sejumlah imigran Suriah berlari usai berhasil melewati pagar berduri di wilayah Hungaria dekat perbatasan Serbia, Roszke, Kamis (27/8/2015). Hungaria berencana untuk memperketat perbatasan bagian selatannya dari para pengungsi. (REUTERS/Bernadett Szabo)

Liputan6.com, Berlin - Petugas bea cukai Jerman telah menyita paket yang berisi paspor Suriah yang diduga polisi dijual secara ilegal ke para pencari suaka. Seorang pejabat kementerian keuangan mengatakan paspor asli dan palsu ada di dalam paket yang disita tersebut.

Jerman membiarkan warga Suriah mendaftar untuk mencari suaka terlepas dari negara mana mereka masuk ke Uni Eropa. Sebagai pengungsi dari perang saudara Suriah, sebagian besar memiliki hak untuk mencari suaka.

Badan Perbatasan Uni Eropa Frontex mengatakan perdagangan paspor palsu Suriah telah meningkat, terutama di Turki. Seorang pejabat Frontex, Fabrice Leggeri, mengatakan kepada stasiun radio Prancis Europe 1 bahwa orang-orang yang menggunakan paspor palsu ini kebanyakan berbahasa Arab.

"Mereka mungkin berasal dari Afrika Utara, Timur Tengah, tetapi mereka memiliki profil migran ekonomi," kata dia seperti dikutip BBC, Minggu (6/9/2015).

Jerman sejauh ini memiliki jumlah tertinggi pencari suaka di Uni Eropa, banyak dari mereka berasal dari Suriah dan Afghanistan, namun banyak juga dari negara-negara Balkan Barat.

Sedangkan Turki adalah negara transit utama bagi pengungsi dan migran lainnya menuju Uni Eropa, dan menyediakan tempat bagi lebih dari 2 juta pengungsi Suriah di kamp-kamp. (Ado/Mut)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya