Tanpa Organ Tubuh, Hewan ini Jago Menjaring Mangsa

Trichoplax tidak memiliki otak, otot, ataupun organ tubuh lainnya. Bagaimana hewan ini bertahan hidup?

oleh Indy Keningar diperbarui 08 Sep 2015, 15:30 WIB
Diterbitkan 08 Sep 2015, 15:30 WIB
Walau Tanpa Satupun Organ Tubuh, Hewan ini Jago Menjaring Mangsa
Trichoplax tidak memiliki otak, otot, ataupun organ tubuh lainnya. Bagaimana hewan ini bertahan hidup?

Liputan6.com, Maryland - Sebagai manusia, tubuh kita ditopang oleh berbagai organ tubuh untuk bisa berfungsi dengan baik. Seperti organ pencernaan yang mengolah asupan nutrisi dan energi setiap harinya, serta otak yang menjadi pusat semua pikiran dan gerakan.

Namun tak semua makhluk membutuhkan semua itu. Trichoplax, hewan multisel berukuran satu milimeter, tidak memiliki organ tubuh satupun. Tanpa otot, sistem pencernaan, pernafasan, bahkan ia tidak memiliki otak.

Itu bukan berarti penghalang kemampuannya untuk bertahan hidup. Trichoplax mampu berburu, dan memangsa ganggang dan menjadikannya sumber energi, dikutip Live Science.

“Trichoplax bergerak seakan-akan memiliki sistem syaraf, walaupun mereka tidak ditemukan dalam tubuhnya,” ungkap Thomas Reese, investigator senior dari Institut Nasional Gangguan Neurologis dan Stroke di Bethesda, Maryland.

“Dalam hal ini, studi kami mencoba mencari tahu apakah sistem syaraf sudah berovolusi."

Trichoplax, yang akrab disebut Trix oleh para ilmuwan bisa ditemukan di seluruh dunia, merayap di permukaan dangkal lautan dengan tubuh yang beralpis serabut mirip rambut. Mereka masuk dalam divisi Placozoa (sebagai perbandingan, makhluk tulang belakang dari tikus sampai manusia masuk dalam golongan Chordata.)

Tentunya mengacu kepada sejumlah pertanyaan. Seperti apa gambaran struktur tubuh Trix? Bagaimana cara mereka makan?

Mengenal Trix, si organisme luarbiasa

Walau Tanpa Satupun Organ Tubuh, Hewan ini Jago Menjaring Mangsa
Trichoplax tidak memiliki otak, otot, ataupun organ tubuh lainnya. Bagaimana hewan ini bertahan hidup?

Carolyn Smith, pemimpin studi sekaligus investigator senior di Institut Nasional Kesehatan Mental, menemukan Trix pada tahun 2008 lalu, ketika tim-nya sedang mempelajari makhluk spongifera.

“Saya melihat makhluk kecil ini menari-nari di layar mikroskop,” ungkap Smith.

Beberapa minggu kemudian, ia menemukan si makhluk ini dalam jurnal ilmiah sebagai genome Trichoplax. Ia terkesan dengan sistem syaraf hewan yang ternyata merupakan hewan purba metazoan.

“Makhluk ini lebih menarik dari spons,” ungkap Smith yang menikah dengan Reese 30 tahun lalu.

Dalam studi yang dilakukan pada tahun 2014 lalu, Reese dan Smith serta koleganya menggunakan mikroskop elektron ringan untuk memberik deskripsi dua tipe sel pada tubuh Trix. Mereka menemukan ada total enam sel besar dalam tubuhnya, sebagai perbandingan, manusia memiliki berbagai ratusan jenis sel yang berbeda.

Salah satu tipe sel baru yang ditemukan bernama sel kristal, diduga adalah indra Trix yang berfungsi untuk merasakan lingkungan disekitarnya.

Sementara itu, sel lainnya yakni sel lipophil, ditemukan pada bagian bawah tubuh dan mengandung butiran zat kimia, yang menurut perkiraan tim riset adalah enzim pencernaan.

Bagaimana Trix makan?

Walau Tanpa Satupun Organ Tubuh, Hewan ini Jago Menjaring Mangsa
Trichoplax tidak memiliki otak, otot, ataupun organ tubuh lainnya. Bagaimana hewan ini bertahan hidup?

Dalam studi terkini-- Smith dan kawan-kawan menggunakan mikrosop kecepatan tinggi untuk menangkap kebiasaan makan Trix, dan mikroskop elektron untuk memeriksa anatomi si makhluk secara mendetail.

Mikroskop elekton memiliki resolusi yang lebih tinggi dibanding mikroskop optik, karena menggunakan balok elektron. Sementara panjang gelombang elektron sekitar 100.000 kali lebih kecil dari cahaya.

Tim riset menemukan ketika Trix menemukan sejumlah ganggang mikro, serabut pada tubuhnya akan bereaksi. Aksi ini akan memicu sel lipophil untuk mengeluarkan enzim pencernaan yang akan mengurai sel-sel ganggang.

Trix mengambang di atas partikel ganggang dan membuka tubuhnya, sementara sel pada tubuhnya akan bereaksi menghisap partikel. Hasil ini mengantarkan pada kesimpulan Trix memiliki cara sendiri untuk mengkoordinasi selnya dalam mendeteksi makanannya, berhenti, dan pengaktifan sistem pencernaannya.

Studi ini merupakan “karya yang mengagumkan” menurut Leo Buss, dosen biologi ekologi dan evolusi dari Universitas Yale. 

“Mereka merupakan makhluk paling sederhana yang pernah ada,” ungkap Buss. “Penemuan baru ini mengimplikasikan bahwa mereka bisa mempelajari lebih lanjut mengenai fungsi sel mereka.”

 

Penemuan Smith dan koleganya tercatat pada jurnal terbuka yang dibuat pada 2 September lalu di  PLOS ONE. (Ikr/Rcy)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya