Pria Ini Menjual 'Hidupnya' untuk Keliling Dunia Bersama Putrinya

Demi memberikan 'sosok ayah' sesungguhnya dalam kehidupan putrinya, Zhu Chunxie jual usaha dan rumahnya untuk keliling dunia bersama.

oleh Rio Christa Yatim diperbarui 02 Nov 2015, 15:30 WIB
Diterbitkan 02 Nov 2015, 15:30 WIB
Ayah dan anak keliling dunia
Seorang ayah di Shanghai, menjual rumah dan usahanya untuk berpetualang bersama putrinya keliling dunia. (Shanghaiist)

Liputan6.com, Shanghai - Seorang ayah asal Shangai belum lama ini memutuskan untuk menjual rumah bernilai 2 juta yuan atau sekitar Rp 2 miliar, serta usaha miliknya. Hasil penjualan itu digunakan untuk membeli mobil karavan dan berkeliling dunia bersama putrinya yang masih berusia 2 tahun.

Melalui NetEase, pria bernama Zhu Chunxie asli Jilin dan keturunan Korea, telah menghabiskan hidupnya bekerja di Shanghai selama lebih dari 10 tahun. Selama itu ia telah membuka usaha dan memiliki kehidupan dan rumah yang nyaman di atas lahan sebesar 100 meter persegi.

Dengan mobil karavan, mereka tidak akan kembali ke Shanghai selama 5 tahun mendatang. (Shanghaiist)

Dilansir dari Shanghaiist, pada Minggu 1 November keputusannya muncul sekitar dua tahun lalu-- untuk menjual perusahaan dan rumahnya lalu membawa anak satu-satunya berkeliling dunia.

Menghabiskan waktu 3 bulan menyiapkan diri untuk melakukan perjalanan mereka, keduanya memulai petualangannya Agustus lalu dan tak akan kembali ke Shanghai selama 5 tahun mendatang.

Tak senyaman rumah mereka di Shanghai, ia mengklaim pengalaman ini akan memperkaya kehidupan putrinya. (Shanghaiist)

Mungkin saja, bagi sejumlah orang tindakan yang dilakukannya adalah keputusan impulsif. Namun, menurut Zhu orang pada zaman ini terlalu sibuk untuk menghabiskan waktu dengan anak, membuat mereka kehilangan sosok ayah dalam hidup.

"Dari sudut pandang seorang anak, untuk memiliki sosok ayah menemani mereka selama masa kanak-kanak merupakan sesuatu yang penting," ungkapnya.

Putri Zhu Chunxie yang masih berusia 2 tahun. (Shanghaiist)

Meski mengaku karavan yang dibelinya tak senyaman rumahnya di Shanghai, namun menurutnya pengalaman ini akan memperkaya kehidupan putrinya. Keputusan Zhu untuk mengabdikan diri kepada putrinya, menjadikan dia berada pada posisi teratas sebagai orang tua yang baik. (Rcy/Rie)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya