Sandera Sebut Teror Paris Dilakukan Anak Muda

Aksi penembakan di Bataclan Concert Hall terjadi seperempat jam dalam ruangan yang berisi lebih dari seratus orang.

oleh Eko Dimas Ryandi diperbarui 14 Nov 2015, 07:21 WIB
Diterbitkan 14 Nov 2015, 07:21 WIB
teror paris
Situasi di salah satu restoran yang diserang di Kota Paris, Prancis, Jumat (13/11/2015) malam waktu setempat. (Reuters)

Liputan6.com, Jakarta - Teror di Bataclan Concert Hall di Kota Paris, Prancis, masih berlangsung. Setelah terdengar suara rentetetan senjata semi-otomatis dan ledakan granat, dari lokasi kembali terdengar 5 kali ledakan susulan.

Sebagaimana dilansir dari Reuters, ada sekitar seratus lebih warga sipil yang masih disandera pelaku di dalam gedung yang biasa digunakan untuk acara pertunjukan seni itu. Seorang jurnalis radio dari Europe1, Julien Pierce, dilaporkan termasuk salah satu orang yang disandera di bangunan itu.

Pierce, yang berada di lokasi saat aksi teror terjadi, dalam sebuah laporan menyebut beberapa pelaku masih sangat muda dan tampak tidak beringas.

"Mereka tidak mengenakan masker dan memasuki aula dengan senjata otomatis saat konser hendak berlangsung dan membabi buta menembaki kerumunan pengunjung," kata Pierce dalam laporannya, Sabtu (14/11/2015).

Masih dalam laporannya, Pierce mengatakan aksi penembakan terjadi selama 12 atau 15 menit. "Setelah terdengar suara tembakan, semua orang berlari ke arah panggung," ucap dia.

Karena aksi teror ini, Presiden Hollande yang sempat diungsikan dari Stadion Stade de France langsung menggelar rapat kabinet dan menyatakan agar semua perbatasan ditutup karena seluruh wilayah Prancis dalam keadaan siaga darurat. (Dms/Ado)**

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya