Setelah Turki, Singapore Airlines juga Terima Ancaman Bom

Maskapai Singapore Airlines tidak memberikan rincian tentang bagaimana ancaman terungkap.

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 23 Nov 2015, 08:17 WIB
Diterbitkan 23 Nov 2015, 08:17 WIB
Horor Mesin Pesawat Singapore Airlines Mati Saat Terbang
Pesawat Singapore Airlines. (Asia One)

Liputan6.com, Singapura City - Setelah Turkish Airlines diancam bom, menyusul Singapore Airlines dengan penerbangan dari San Francisco pada Minggu, 22 November 2015 waktu setempat. Beruntung pesawat itu berhasil mendarat dengan selamat di Bandara Changi Singapura.

Maskapai tersebut, dalam sebuah pernyataan, tidak memberikan rincian tentang bagaimana ancaman terungkap atau tindakan apa yang dilakukan untuk memastikan keselamatan penerbangan itu. Namun mereka mengatakan sudah menyerahkan semuanya kepada pihak berwenang.

"Kami menyesal kami tidak dapat memberikan rincian lebih lanjut karena ini menyangkut keamanan," kata maskapat Singapore Airlines melalui sebuah pernyataan yang dikutip dari News.com.au, Senin (23/11/2015).

Menurut Channel News Asia, Singapore Airlines penerbangan SQ001 mendarat dengan selamat pada hari Minggu sekitar tengah hari waktu Singapura, tapi debarkasi ditunda sampai sekitar pukul 13.30 waktu setempat.

Polisi Singapura mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka telah melakukan pemeriksaan keamanan. Pihak berwenang menyatakan tidak ada benda mencurigakan yang ditemukan di pesawat atau di antara penumpangnya.

Insiden itu terjadi sebagai penerbangan Turkish Airlines menuju Turki dari New York dialihkan ke Halifax, Kanada. Polisi Kanada mengatakan ancaman tersebut juga terjadi pada hari yang sama.

Para pejabat keamanan di kedua negara tersebut menyatakan tengah bersiaga tinggi sejak militan ISIS mengaku bertanggung jawab, atas teror Paris yang menewaskan 129 orang. (Tnt/Rie)**

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya