'Selamanya Rakyat Palestina Berutang Budi pada Indonesia'

Menlu Palestina, Riyad Al-Maliki menceritakan penderitaan rakyatnya akibat apa yang dilakukan militer Israel. Saksikan videonya!

oleh Elin Yunita KristantiAndreas Gerry TuwoAdanti Pradita diperbarui 15 Des 2015, 08:00 WIB
Diterbitkan 15 Des 2015, 08:00 WIB
20151214- Menlu Palestina Riyad Al-Maliki-Jakarta-Faizal Fanani
Menlu Retno Marsudi berjabat tangan dengan Menlu Palestina Riyad Al-Maliki di Gedung Pancasila, Jakarta, Senin (14/12/2015). Kunjunganngan Riyad ke Indonesia untuk membahas hubungan bilateral antara Indonesia dan Palestina. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Rudal dan peluru Israel tak memilah sasarannya. Menteri Luar Negeri Palestina, Riyad Al-Maliki mengatakan, militer negeri zionis belakangan juga menargetkan warga sipil, termasuk anak-anak.

"Serangan Israel menewaskan anak-anak Palestina. Dari 120 lebih korban tewas, 45 di antaranya adalah anak-anak berusia kurang dari 16 tahun," kata dia di Gedung Pancasila, Kompleks Kementerian Luar Negeri, Senin (14/12/2015).

"Sebanyak 3.000 orang terluka, kebanyakan anak-anak. Sebagian ditinggalkan berdarah-darah hingga tewas," ujar Menlu Palestina.

Itu hanya jumlah korban yang jatuh baru-baru ini. Data UNICEF menyebut, 550 anak Palestina tewas dalam serangan membabi buta Israel dalam Operation Protective Edge pada 2014. Jumlah sebanyak itu hanya berasal dari Gaza.

Sementara, mereka yang selamat menderita cacat atau mengalami trauma psikologi. Perang memang sudah berakhir, tapi penderitaan yang diakibatkan tak terperi. 

Menurut Menlu Palestina, Israel tak hanya melanggar hukum internasional. "Mereka juga melakukan penghakiman massal pada rakyat Palestina," katanya.



Di tengah nestapa, rakyat Palestina berterima kasih pada bantuan yang diberikan pihak luar, khususnya Indonesia.

"Kami berutang budi selamanya pada rakyat Indonesia," kata Menlu Al-Maliki. "Tak ada kata lain selain terima kasih. Kami selamanya akan berterima kasih pada Indonesia untuk semua bantuan yang diberikan pada Palestina."

Pun ketika Palestina menatap masa depan, dengan memberi pelatihan bagi generasi mudanya. Indonesia mengulurkan bantuan.

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan, untuk mendekatkan hubungan dua bangsa, Indonesia segera membuka konsulat kehormatan di Ramallah, Palestina. Jika tak ada aral melintang maka konsul tersebut akan dibuka pada 2016.

"Kita berada dalam tahapan paling akhir proses administrasi pembukaan konsul kehormatan kita di Ramallah," ucap Menlu RI.

Saksikan kisah penderitaan rakyat Palestina dan perlakuan tentara Israel seperti yang dituturkan Menteri Luar Negeri Palestina, Riyad Al-Maliki:

 

(*)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya