Liputan6.com, Buenos Aires - Salah satu bus dari 3 armada milik kepolisian nasional Argentina mengalami kecelakaan nahas. Kendaraan itu jatuh dari jembatan setinggi 15 meter menuju sungai di bawahnya.
Bus meluncur dengan cepat dan menghantam bebatuan sepanjang sungai tersebut. Kecelakaan itu menewaskan 43 personel terbaiknya. Menurut otoritas terkait, kendaraan itu sedang membawa 51 polisi.
Baca Juga
Insiden tersebut berawal ketika rombongan ingin beristirahat di dekat Sungai Balboa, dekat Kota Rosario de la Frontera, atau sekitar 1.160 kilometer dari Ibu Kota Buenos Aires.
Advertisement
Baca Juga
Juru bicara Provinsi Salta, Lucia Mallozi, menginformasikan 43 tewas dan 8 terluka dalam kejadian itu.
"Dua orang dibawa oleh helikopter menuju Kota Salta," kata Mallozi seperti dilansir CNN, Selasa (15/12/2015).
"Enam orang ainnya dirawat di rumah sakit Rosario de la Frontera, dan luka mereka tak begitu serius," dia menambahkan.
Tim evakuasi mencoba menggunakan crane besar untuk menarik bus dari sungai. Dengan begitu, mereka bisa menarik jenazah yang masih terperangkap dalam bus nahas itu.
"Masih ada 30 jenazah yang harus kami tarik. Sangat sulit, karena mereka berada dalam dasar sungai penuh bebatuan," kata Ernesto Flores dari pertahanan sipil Kota Salta.
Menurut dia, kemungkinan besar kecelakaan terjadi karena pecah ban. Ini membuat sopir tak bisa mengendalikan bus tersebut hingga terjatuh ke sungai.
Para penumpang merupakan anggota 'Argentine National Gendarmerie', pasukan kepolisian nasional yang bekerja untuk menjaga keamanan perbatasan.
"Ini adalah tragedi kehilangan terbesar dalam sejarah kepolisian," kata juru bicara kepolisian Argentina. (*)