Liputan6.com, Jakarta - Setiap tahun umat kristiani merayakan Natal pada tanggal 25 Desember. Perayaan akhir tahun ini dilakukan dalam kebaktian pada malam 24 Desember dan 25 Desember pagi.
Sementara beberapa gereja ortodoks merayakan Natal pada 6 Januari.
Kata Natal berasal dari bahasa Latin Dies Natalis atau Hari Lahir. Dalam bahasa Inggris disebut Christmas, yang diambil dari istilah Inggris kuno Cristes Maesse atau Cristes Messe yang berarti Misa Kristus.
Advertisement
Baca Juga
Ada sejumlah warna yang biasanya diasosiasikan atau identik dengan Natal. Berbagai situs menggunakan merah, hijau dan emas. Yang menjadi pertanyaan adalah kenapa dan mewakili apa warna-warna tersebut?
Sebagian besar warna dan artinya berasal dari kebiasaan serta budaya Eropa Barat dan Utara, di mana Natal dirayakan pada tengah musim dingin yang gelap dan dingin.
Berikut sejumlah penjelasan tentang warna-warna identik dengan perayaan Natal yang dilansir dari Why Christmas.
Hijau
Tumbuhan yang hijau sepanjang tahun seperti Holly, Ivy dan Mistletoe telah digunakan selama ribuan tahun sebagai hiasan dan menerangkan bangunan-bangunan menjelang musim dingin yang panjang.
Tumbuhan-tumbuhan tersebut juga mengingatkan orang-orang bahwa musim semi akan datang dan menggantikan musim dingin.
Pada musim itu, warga Romawi umumnya akan saling memberikan ranting tumbuhan-tumbuhan tersebut pada bulan Januari sebagai petanda keberuntungan. Orang-orang Mesir kuno biasanya membawa masuk ranting-ranting menjelang perayaan pertengahan musim dingin.
Di sebagian besar Eropa pada abad pertengahan, drama tentang paradise (nirwana) ditampilkan, sering kali pada malam sebelum Natal. Mengisahkan cerita-cerita dari Injil bagi mereka yang tidak bisa membaca. 'Pohon Paradise' di taman firdaus dalam drama-drama tersebut umumnya adalah pohon pinus dengan apel-apel merah terikat.
Namun sekarang ini, kegunaan warna hijau pada hari Natal hanya ditampilkan dari Pohon Natal.
Advertisement
Merah
Seperti yang disebutkan di atas, penggunaan warna merah paling dini adalah apel pada pohon nirwana. Mengisahkan jatuhnya Adam dalam drama tersebut.
Merah juga menjadi warna dari buah beri, yang disebut-sebut mewakili darah Yesus ketika ia meninggal di kayu salib.
Uskup juga mengenakan jubah-jubah berwarna merah. Dikenakan oleh St Nicholas dan selama perkembangan zaman menjadi seragam dari Sinterklas.
Emas
Emas adalah warna dari matahari dari cahaya, keduanya penting pada musim dingin yang gelap. Sementara emas dan merah adalah warna dari api yang bisa membuat seseorang merasa hangat.
Salah satu hadiah yang dibawa oleh raja-raja dari Timur ketika Yesus lahir adalah emas. Menurut tradisi warna tersebut, adalah warna bintang yang digunakan sebagai arahan oleh mereka.
Warna perak terkadang juga digunakan sebagai pengganti emas. Namun orang-orang sering kali memilih emas karena memiliki warna yang 'hangat'.
Advertisement
Putih
Warna putih sering kali diasosiasikan dengan kesucian dan damai dalam budaya Barat. Salju pada musim dingin juga memiliki warna putih.
Kertas hias berwarna putih juga sering kali digunakan untuk menghias pohon nirwana, yang sekaligus mewakili roti yang dimakan menjelang Misa, ketika umat kristiani memperingati bahwa Yesus mati untuk mereka.
Warna putih juga dimanfaatkan oleh sebagian besar gereja sebagai warna dari Natal, ketika altar dilapisi dengan kain berwarna putih.
Biru
Warna biru sering kali diasosiasikan dengan Maria, ibunda Yesus. Di abad pertengahan, pewarna dan cat biru lebih mahal daripada emas. Oleh karena itu, warna tersebut hanya dikenakan oleh keluarga kerajaan dan orang-orang kaya.
Bunda Maria kerap dilukis mengenakan pakaian berwarna biru, menandakan dia sebagai orang penting. Biru juga mewakili langit dan surga.
Menjelang Advent, warna ungu dan terkadang biru digunakan di sebagian besar gereja untuk kain yang menghiasi altar. (*)
Advertisement