1 Juta Pengungsi Timur Tengah Masuk ke Eropa Tahun Ini

IOM menyebut jumlah pengungsi saat diyakini akan mencapai 1 juta orang dalam beberapa hari ke depan.

oleh Andreas Gerry Tuwo diperbarui 19 Des 2015, 16:28 WIB
Diterbitkan 19 Des 2015, 16:28 WIB
20151210-Foto-foto Imigran Berjuang Hidup dari Konflik di Negaranya
Seorang pengungsi Suriah menggendong bayi sambil berenang menuju pantai setelah perahu yang mereka naiki kempes sebelum mencapai pulau Yunani Lesbos, 12 September 2015. (REUTERS/Alkis Konstantinidis)

Liputan6.com, Jakarta - Organisasi Migrasi Internasional (IOM) membeberkan berapa jumlah pengungsi Timur Tengah yang masuk ke Eropa di 2015 ini. Mereka menyebut, jumlahnya hampir mencapai 1 juta orang.

Dijelaskan Juru Bicara IOM, Joel Milman, jumlah pengungsi yang masuk saat ini 991.000. Namun, jumlah tersebut diyakini akan mencapai 1 juta orang beberapa hari ke depan.

"Kita melihat aliran (pengungsi) begitu deras, meski sekarang kita sudah berada di ujung tahun, tapi mungkin di hari Selasa 23 Desember, IOM mengestimasi jumlah pengungsi akan lebih dari 1 juta orang," ujar Milman seperti dikutip dari Reuters, Sabtu (19/12/2015).

Keterangan dari Milman didasari dari datanganya 4.300 pengungsi baru di Yunani pada Rabu lalu. Jumlah itu masih ditambah 3.000 pengungsi lain yang masuk dari Lesbos.

Melihat fenomena ini, Milman mengatakan, krisis pengungsi tahun ini adalah yang terparah sejak perang dunia II dan 4 kali lebih banyak dari kejadian serupa pada 2014 lalu. Tanpa ragu, Milman pun menyatakan krisis kali ini sebagai sesuatu yang luar biasa.

"Yang ingin kami sorot, jumlah aliran (pengungsi) yang begitu banyak di Desember. Terutama di daerah Mediterania, telah membuktikan ketakutan kami yang begitu tajam itu," jelas dia.

Tidak hanya soal berapa banyak pengungsi yang masuk, Milman menjelaskan, sampai tahun di daerah Timur Mediterania atau Laut Aegan sejauh ini sudah ada 706 pengungsi tewas. Jika dirata-rata ada 7 orang pengungsi yang tewas setiap harinya.

"Sudah jelas ini merupakan tanda bahaya bagi kami, dan ini tidak seperti apa yang terjadi di tahun lalu. Kami melihat aliran pengungsi akan semakin kuat dan makin berbahaya," pungkas Milman.

Saksikan juga video menarik lainnya terkait pengungsi berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya