Liputan6.com, Llanera - Bangunan yang terabaikan bisa juga dimanfaatkan kembali, seperti gereja yang diubah menjadi taman skateboard bergaya masa kini dan dihiasi mural.
Didesain oleh arsitek Asturia Manuel el Busto pada 1912, gereja di Santa Barbara, Llanera, terabaikan selama bertahun-tahun dan mulai runtuh karena tak terurus, menurut This is Collosal, Kamis (17/12/2015).
Advertisement
Beruntungnya, di tangan sekelompok orang muda yang menyebut diri mereka sebagai 'Church Brigade', dibantu dengan pendanaan online dari Red Bull, gereja tua itu kini telah 'disulap' menjadi taman skateboard yang dibuka untuk umum, dan mendapat nama baru, Kaos Temple.
Landasan skateboard kayu kini menutupi sebagian besar lantai gereja, tapi perombakan gereja tak berhenti sampai di situ.
Mereka tak hanya mengubahnya menjadi arena skateboard, seniman Okuda San Miguel turut menyumbangkan kemampuannya dengan menghiasi seluruh ruangan dengan karya mural berwarna-warni. Karya seni berbentuk geometris menjadi gaya gambar San Miguel itu menggunakan warna-warna pelangi, menghias dinding dan langit-langit gereja.
Baca Juga
Hampir semua permukaan datar ditutupi dengan warna-warna cerah, disinari cahaya yang menerobos masuk melalui jendela kaca tinggi. Menjadikan lokasi tersebut menyenangkan untuk berselancar.
Karya 'Kaos Star' buah tangan San Miguel merupakan representasi ulang gereja dan seluruh referensi artistik dan budaya di abad ini.
"Kaos Star merepresentasikan 'kompas' berwarna-warni dan isometrik yang memiliki pesan, bahwa tak peduli siapa pun Anda, atau apa yang Anda lakukan, yang terpenting adalah tujuan Anda sendiri." begitu tulis laman Kaos Temple di Verkami. (*)