Liputan6.com, Zurich - Dikutip NBC News Kamis (31/12/2015), robot bernama VertiGo ini merupakan hasil kerjasama Disney Research dan ETH Zurich. Desain ini merupakan hasil karya Paul Beardsley (Disney Research) dan Michael Bischoff (ETH Zurich).
Tenaga penggerak utamanya menggunakan dua kipas angin besar. Dua kipas angin itu dipasang di atas kerangka robot dan dapat diarahkan untuk mengirim daya dorong ke sejumlah arah dan kombinasi. Kipas angin akan memberikan tekanan membuat 'mobil' tetap stabil pada permukaannya.
Baca Juga
Baca Juga
Ketika memanjat permukaan vertikal, kipas pada VertiGo akan mengarah ke atas dan mendorong udara menjauh dari tembok sehingga memberikan tekanan pada untuk tetap stabil di tembok.
Advertisement
Guna mendukung kemampuan itu, robot ini dibuat seringan mungkin. Kerangkanya terbuat dari serat karbon dengan sebagian besar bagian lainnya dibuat dengan mesin cetak 3D.
Saat ini, VertiGo bisa memanjat tapi tidak mampu untuk memabawa beban. Sementara itu, sejumlah robot lain telah menjalankan tugasnya demi kepentingan manusia. Seperti pemakaiannya di medan perang guna mengurangi jumlah korban manusia.
Dikutip Gizmodo, Kamis (31/12/2015), sebuah robot bernama Scooby Doo digunakan di medan tempur Timur Tengah beberapa tahun lalu.
Scooby Doo termasuk jenis iRobot PackBot, sebuah robot dengan bobot 27 kilogram yang dimanfaatkan untuk melakukan pengintaian, pemantauan, dan penjinakkan bom. Robot ini memiliki 4 kamera, lengan yang besar dan cakar, serta sirip untuk melewati rintangan seperti tangga.
Banyak dari militer AS yang menjadi  korban dari alat peledak rekayasa (improvised explosive devices, IED). Untuk keperluan itu, Scooby Doo menunjukkan prestasinya dengan menjinakkan 17 IED, 1 bom mobil, dan 1 bom yang gagal meledak.
Scooby Doo hancur di Irak ketika salah satu IED yang harus dijinakannya meledak. Rongsokannya kini dipamerkan di museum di Bedford, Massachussets, lengkap dengan plakat dengan nama dan serta sejumlah prestasinya.