Waspada ISIS, Kemlu Minta Timur Tengah Hati-hati Beri Visa

Keberadaan ISIS semakin mengkhawatirkan usai dilaporkan merekrut para pengikutnya dari banyak negara. Termasuk juga dari Tanah Air.

oleh Andreas Gerry Tuwo diperbarui 03 Des 2015, 18:08 WIB
Diterbitkan 03 Des 2015, 18:08 WIB
Gedung Kemlu
Gedung Kementerian Luar Negeri.

Liputan6.com, Jakarta - Kelompok ISIS terus menebar teror. Terakhir kali militan tersebut menjadi dalang serangan Paris yang menewaskan lebih dari ratusan orang.

Keberadaan ISIS semakin mengkhawatirkan usai dilaporkan merekrut para pengikutnya dari banyak negara. Termasuk juga dari Tanah Air.

Melihat fenomena ini, Pemerintah tidak mau tinggal diam. Salah satu cara yang diambil demi mencegah Warga Indonesia masuk ISIS adalah dengan memperketat pemberian visa bagi WNI, yang mau berpergian ke negara-negara yang terefek ISIS.

"Sejak awal itu sejak lama negara timur tengah yang di sini mengingatkan agar memberikan visa pada WNI agar mereka benar-benar berhati-hati," ujar Juru Bicara Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Arrmanatha Nasir di kantor Kemlu Jakarta, Kamis (3/12/2015).

Pengetatan pemberian visa bisa dilakukan dengan banyak cara. Namun, yang paling utama adalah dengan memeriksa dengan seksama latar belakang WNI yang mengajukan visa ke Timur Tengah.

"Mem-background check dokumen-dokumen yang benar sehingga tak ada yang ke sana untuk melakukan kegiatan ini itu, tapi tujuannya (ketika sampai) malah lain," tambah dia.

Selain memperketat pemberian visa, pria yang akrab disapa Tata itu mengatakan bagi para WNI yang sudah berada di Timur Tengah diminta untuk tetap pada tujuannya. Serta tak terpengaruh dengan paham-paham radikal yang ada.

"KBRI kita di sana terus melakukan komunikasi dengan WNI di sana, untuk tidak terlibat dengan kelompok radikal atau paham yang salah mereka di sana kita minta fokus tujuan di sana," pungkas Tata.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya