Demi Kalender Gratis, Warga Rela Antre 3 Jam di Tengah Udara Beku

Selain pencemaran udara, suhu di luar ruang juga sedang dingin membeku, sekitar -5 derajat Celcius.

oleh Alexander Lumbantobing diperbarui 12 Jan 2016, 12:03 WIB
Diterbitkan 12 Jan 2016, 12:03 WIB
Demi Hadiah Gratis, Warga Rela Antri Sambil Polusi *FOTO
Antrian panjang demi kalender gratis di kala pencemaran udara dan suhu di luar ruang sekitar -5 derajat Celcius. (Sumber CEN via Daily Mail)

Liputan6.com, Liaocheng - Mendapatkan hadiah gratis memang menyenangkan hati, tapi mungkin kita akan pikir-pikir kalau hadiahnya tidak sebanding dengan upaya mendapatkan hadiah yang dimaksud. Kecuali bagi mereka yang memang berniat kuat. Namun, bagi beberapa orang, apapun yang gratis akan dicari di tengah kondisi apapun.Ā 

Dikutip dari Daily Mail pada Selasa (12/01/2016), warga di provinsi Shangdong di timur TiongkokĀ begitu bersemangat mendengar pembagian kalender gratis dari suatu bisnis sehingga mereka rela antre selama sekitar 3 jam.

Laporan Peopleā€™s Daily Online menyebutkan bahwa antrean panjang di kota Liaocheng itu bahkan berlangsung ketika sedang ada peringatan ā€˜merahā€™ terkait kabut asap di luar ruang di kawasan tersebut.

Selain pencemaran udara, suhu di luar ruang juga sedang dingin membeku, sekitar -5 derajat Celcius.

Dalam laporan itu, warga menuju alun-alun, tepat pukul 7.00 waktu setempat. Mereka antre dalam dua baris sambil mengenakan maskerĀ dan pakaian hangat demi mendapatkan hadiah gratis itu.

Antrian panjang demi kalender gratis di kala pencemaran udara dan suhu di luar ruang sekitar -5 derajat Celcius. (Sumber CEN via Daily Mail)

Menurut media Tiongkok tersebut, kalender itu sendiri senilai 20 yuanā€”sekitar Rp 42 ribuā€”dan dibagikan oleh sebuah tempat usaha sebagai upaya menggiatkan bisnis di Tahun Baru Imlek.Ā 

Tahun Baru Imlek akan jatuh pada 8 Februari 2016 dan memasuki Tahun Monyet. Monyet adalah hewan ke-9 dari 12 hewan penanda zodiak Tiongkok.

Pada saat kejadian, tidak dijelaskan mengenai ambang pencemaran 2,5 PM saat itu, tapi jelas-jelas disebut sebagai ā€˜berbahayaā€™ oleh pemerintah setempat. Penilaian itu berarti angka indeks pencermaran lebih dari 500 menurut Air Quality Index (AQI).

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya