Gerhana Matahari Total 2016 di Indonesia Tarik Perhatian Dunia

Pada 9 Maret 2016, pagi hari di sebagian wilayah Nusantara akan berubah gelap bak malam purnama. Meski hanya hitungan menit.

oleh Elin Yunita Kristanti diperbarui 12 Jan 2016, 17:21 WIB
Diterbitkan 12 Jan 2016, 17:21 WIB
Gerhana Matahari
Gerhana Matahari Total 2016

Liputan6.com, Jakarta - Sejumlah peristiwa langit akan terjadi di dunia sepanjang tahun 2016. Supermoon, hujan meteor, dan yang teristimewa adalah gerhana matahari total -- yang akan teramati di wilayah Indonesia pada 9 Maret 2016.

Saat itu, pagi hari di sebagian wilayah Nusantara akan berubah gelap bak malam purnama. Meski hanya hitungan menit.

Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) Thomas Djamaludin mengatakan, gerhana akan melintasi 11 provinsi di Indonesia: Bengkulu, Jambi, Sumatera Selatan, Bangka Belitung, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, dan Maluku Utara.

"Gerhana matahari total di bagian timur Indonesia akan berlangsung sekitar 3 menit pukul 09.00 waktu setempat. Sedangkan di bagian barat akan berlangsung sekitar 2 menit pukul 07.30 WIB," tutur Thomas seperti dikutip dari Antara.

Sementara di area lain seperti Pulau Jawa, teramati gerhana matahari sebagian.



Tak hanya dinanti masyarakat Tanah Air, fenomena gerhana matahari total juga menjadi pusat perhatian masyarakat Internasional.

"Lebih dari 3.000 ilmuwan dari seluruh dunia akan datang ke Palu untuk mengobservasi gerhana matahari," kata Marsetyo dari Universitas Tadulako di Palu, seperti dikutip dari situs Earth Sky.

"Selama 2 menit pada 9 Maret 2016 pagi, Palu akan menjadi pusat sains dunia,"  lanjut dia.

Palu antusias promosikan wisata gerhana matahari total yang akan terjadi pada 2016.



Seperti dikutip dari Examiner, sejumlah perusahaan luar negeri mengincar momentum gerhana matahari total di Indonesia untuk pariwisata.

Wildland Adventures yang bermarkas di Seattle, Amerka Serikat, adalah salah satunya. Mereka berharap bisa membawa turis peminat astronomi (astro-tourist) ke wilayah terpencil di Maluku.

Di sana, para wisatawan akan menaiki kapal sambil berlayar dan menjadi saksi mata detik-detik terjadinya gerhana matahari, sembari menyusuri sungai yang membelah hutan tak berpenghuni dengan pemandangan gunung api yang menjulang.

"Seingat saya, tur wisata gerhana matahari sudah ada lebih dari 40 tahun lalu," kata Mike Simmons, presiden Astronomers Without Borders yang berbasis di California kepada Examiner.

Sejumlah turis asal Prancis juga akan mengunjungi Halmahera bertepatan dengan gerhana matahari total. Pun dengan para ilmuwan, termasuk dari Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA).

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya