Unik, Entakkan Kaki untuk Sambut Tahun Baru

Pegulat sumo di Jepang memiliki tradisi unik menyambut tahun baru, antara lain melalui upacara mengentakkan kaki. Seperti apa, ya?

oleh Alexander Lumbantobing diperbarui 15 Jan 2016, 21:00 WIB
Diterbitkan 15 Jan 2016, 21:00 WIB
Unik, Hentakan Kaki Untuk Menyambut Tahun Baru *VIDEO
Upacara hentakan kaki untuk menyambut Tahun Baru di kuil Meiji di Jepang. (Sumber cuplikan video Reuters)

Liputan6.com, Tokyo - Beragam suku dan kelompok masyarakat memilik beraneka ragam upacara untuk menyambut tahun baru. Di Jepang, penyambutan tahun baru melibatkan upacara mengentakkan kaki di Kuil Meiji oleh pesumo.

Dikutip ReutersJumat (15/1/2016), 3 pegulat sumo papan atas di Jepang melakukan upacara mengentakkan kaki di kuil Meiji di Tokyo pada akhir Desember lalu.

Ratusan orang dengan semangat menyambut para pegulat sumo yang sebenarnya kelahiran Mongolia, yakni Hakuho, Harumafuji, dan Kakuryu.

Merujuk kepada Wikipedia, ritual yang dikenal dengan nama shiko ini dilakukan dengan mengangkat secara bergantian kaki pegulat sumo setinggi mungkin untuk kemudian dientakkan ke tanah dengan sekuat tenaga.

Pegulat sumo di Jepang memiliki tradisi unik menyambut Tahun Baru, antara lain melalui upacara menghentakkan kaki. (Sumber cuplikan video Reuters)

Ketika sedang berlatih, gerakan ini dilakukan hingga ratusan kali. Menurut kepercayaan, shiko dapat mengusir roh jahat sebelum memulai doa yang menjadi bagian dari yokozuna dohyō-iri.

Masih dari Wikipedia, kuil Meiji yang terletak di kawasan Shibuya, Tokyo, ini merupakan kuil Shinto yang diabdikan kepada roh suci Kaisar Meiji dan istrinya, Shōken. Namun makam mereka tidak ada di kuil itu, melainkan di Fushimi-momoyama di selatan Kota Kyoto.

Kuil Meiji terletak di hutan seluas 70 hektare dan diselimuti hutan abadi berisi 120.000 pohon dari 365 spesies berbeda yang merupakan sumbangan dari warga seantero Jepang ketika sedang dibangun. Hutan ini ramai dikunjungi sebagai daerah rekreasi dan tempat bersantai di pusat kota Tokyo.

Sebagai tambahan, sebelum masa Kekaisaran Meiji, Tahun Baru Jepang dihitung berdasarkan kalender bulan Tiongkok, seperti yang dilakukan oleh Korea, dan Vietnam. Pada 1873, 5 tahun setelah Restorasi Meiji, Jepang menggunakan kalender Gregorian dan 1 Januari secara resmi menjadi hari tahun baru.*

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya