Wah, Ada Perpustakaan Terapung di Danau

Seorang seniman menggagas cara unik untuk menarik minat warga kota membaca.

oleh Alexander Lumbantobing diperbarui 15 Feb 2016, 13:29 WIB
Diterbitkan 15 Feb 2016, 13:29 WIB
Unik, Perpustakaan Terapung di Danau
Pengarahan kepada para sukarelawan yang membantu Perpustakaan Terapung. (Sumber laman Instagram milik Machine Project)

Liputan6.com, Los Angeles - Perpustakaan ini tampil beda dari umumnya. Jika umumnya berada di suatu tempat, namun kali ini mengapung di sabuah danau.

Keberadaan tempat membaca terapung itu pun menghibur warga kota Los Angeles, Amerika Serikat selama 3 hari, dari 11 hingga 14 Februari lalu. Di sana, mereka bisa meminjam sejumlah buku kesenian tanpa dikenai biaya sepeser pun alias gratis.

Dikutip dari laist.com pada Senin (15/2/2016), perpustakaan mengapung sementara ini digagas oleh seniman Sarah Peters yang pernah membuat hal serupa di danau-danau di negara bagian Minnesota selama 3 tahun terakhir.

Selama di Los Angeles, California, sang seniman bekerjasama dengan pegiat seni Machine Project. Perpustakaan unik ini diadakan berbarengan dengan pameran tahunan buku Fourth Annual L.A. Art Book Fair.

Pada dasarnya, perpustakaan terapung ini adalah sebuah rakit berukuran 2,4 meter x 2,4 meter yang membawa sejumlah rak buku berisi majalah dan bacaan hasil prakarya tentang seni, puisi dan fotografi.

Seorang seniman menggagas cara unik untuk menarik minat warga kota menikmati perpustakaan secara unik.(Sumber laist.com)

Rakit itu di antaranya membawa 50 hingga 80 karya dari seniman-seniman lokal maupun dari sejumlah negara bagian lain.

Sembari mendayung perahu, orang-orang dapat meminjam sejumlah bahan bacaan sambil wisata di Echo Park Lake. Bahan bacaan itu kemudian dikembalikan ke rakit tempat buku atau wadah lain di darat. Perlu kejujuran untuk itu!

Pada 11 Februari, Laist.com menjajal perpustakaan itu. Ada belasan perahu mengelilingi perpustakaan tersebut pada siang hari. Bahan pembuat buku bukan sekedar kertas, tapi mencakup kain dan plastik.

"Benda-benda itu memperkaya pengertian tentang apa yang dikenal sebagai buku. Apakah yang disebut dengan buku? Apakah hanya berisi halaman, kata-kata, atau gambar?" kata sang seniman kepada laist.com. 

Seorang seniman menggagas cara unik untuk menarik minat warga kota menikmati perpustakaan secara unik.(Sumber laist.com)

Peters pertama kali terpikir untuk menggagas perpustakaan terapung pada musim panas 2013. Ia mengundang sejumlah teman untuk membangun sebuah rakit menggunakan petunjuk dari internet.

Ia lalu mengumumkan pencarian buku-buku dan mendapatkan tawaran dari sejumlah seniman. Di Minnesota, orang-orang mendatangi perpustakaan itu menggunakan perahu, kano, kayak, atau perahu kayuh.

Sang seniman memutuskan untuk membawa ide ini ke Echo Park karena ia memiliki keluarga di Los Angeles dan kerap mengunjungi kota itu.

"Los Angeles adalah kota yang memiliki semua unsur yang diperlukan, yaitu danau, perahu-perahu di danau, orang pencinta seni dan tertarik dengan kegiatan kesenian, dan petualang yang mencoba melakukan benda-benda bersifat seni."

Peters berharap warga bisa menghargai air di ruang kota dan menemukan karya seni atau buku yang mengejutkan atau menantang serta menggugah pikiran maupun menghibur mereka.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya