Liputan6.com, Kent - Edna Thomas dibawa ke rumah sakit Maidstone karena penyakit mata. Delapan hari kemudian, ia meninggal. Bukan karena penyakit matanya, melainkan karena dehidrasi.
Thompson, seorang pensiunan, tidak diberikan minum oleh suster yang merawatnya karena takut ia akan mengompol.
Rumah sakit Maidstone dan Tunbridge Wells NHS Trust sudah meminta maaf mengenai insiden tersebut. Namun, anak Thompson, Ann Brown, masih tidak bisa menerimanya.
Advertisement
"Saya kaget," ucap Brown, dikutip Metro.co.uk. "Jika mereka menangani situasi dengan lebih baik, hal seperti ini tidak akan terjadi, ibu saya akan masih hidup."
Insiden bermula dengan Thomas, yang merupakan mantan petugas perpustakaan, dibawa ke rumah sakit karena dicurigai mengidap glaukoma akut, bulan September 2015.
Kesehatan Thompson terus menurun sampai-sampai ia tidak bisa makan dan minum tanpa dibantu.
Advertisement
Baca Juga
Janda dengan tiga anak asal Harrietsham, Kent, Inggris, ini menderita dehidrasi parah, membuatnya gagal ginjal, dan nyawanya pun terenggut.
Sebelum kematian Thompson, keluarganya sempat merasa khawatir dengan kondisinya yang kurang minum, dan bicara dengan suster. Mereka diberi tahu, jika Thompson terlalu banyak minum akan menyusahkan, karena artinya mereka harus lebih sering mengganti seprei.
Pihak dari Maidstone dan ketua pelaksana Tunbridge Wells NHS Trust, Glenn Douglas, mengakui kesalahan yang sudah diperbuat.
Ia mengatakan pada sebuah investigasi ditemukan kondisi Thompson diperburuk dengan obat yang memiliki efek samping dehidrasi, termasuk mannitol, yang digunakan untuk menurunkan tekanan pada bagian bawah mata.
"Saya mohon maaf sebesar-besarnya atas kesalahan ini," ucap Douglas. "Dengan menyesal, kami tak bisa mengubah akibat yang menyedihkan ini. Bagaimana pun, saya bisa meyakinkan Anda bahwa kami menyadari perlunya menghindarkan kejadian ini untuk terjadi lagi."
Investigasi kini dilakukan dan prosedur baru diperkenalkan untuk menghindarkan terjadinya masalah serupa. Sedangkan Tunbridge Wells menjelaskan bahwa suster yang bertugas saat itu kini tak lagi bertugas.