Liputan6.com, Bangkok - Boneka selalu identik dengan permainan anak perempuan. Bentuknya yang lucu, cantik, dan menggemaskan, tak jarang banyak anak-anak yang ingin memilikinya.
Namun di negeri yang dijuluki Gajah Putih ini, tidak hanya anak-anak saja yang menyukainya, tua, muda pun sangat tergila-gila padanya. Tidak hanya untuk dikoleksi, warga Thailand bahkan merawatnya seperti balita sungguhan. Diberi baju, disiapkan makanan, diajak berbincang bahkan dititipkan ke tempat penitipan anak jika si pemiliknya bekerja.
Advertisement
Karena sosoknya dibuat begitu mirip dengan manusia dan diperlakuan layaknya seorang anak membuat sebagian orang berpikir bahwa di dalam tubuh boneka tersebut terdapat roh manusia seperti dalam sosok boneka di film Chucky atau Anabelle.
Baca Juga
Luk Thep atau dewa kecil adalah sosok boneka khas Thailand yang diyakini memiliki kekuatan supranatural seperti cerita-cerita dalam film Hollywood. Bahkan boneka ini dipercaya bisa mendatangkan keberuntungan pada pemiliknya. Karena alasan itulah maka mayoritas masyarakat di Negeri Gajah Putih itu banyak yang memilikinya.
Namun kepopuleran boneka ini membuat beberapa pihak seperti pihak kepolisian dan pejabat setempat khawatir. Menurut mereka dengan semakin maraknya penyelundupan obat-obatan terlarang atau barang-barang ilegal yang masuk ke Thailand, boneka yang kini dianggap suci oleh masyarakat setempat akan disalahgunakan oleh para penyelundup untuk melakukan tindak kejahatan.
"Kami akan terus mencari boneka tersebut, karena para penjahat mungkin akan mencoba menggunakannya untuk menyelundupkan barang," ungkap Komisaris Jenderal Polisi Thailand Kapolri Jakthip Chaijinda, seperti dikutip dari News.com.au, Selasa (16/2/2016).
Bahkan ia meminta pihak keimigrasian di lapangan terbang dan pintu keluar masuk bandara untuk memeriksa Luk Thep dengan ketat.
"Meski secara pribadi saya tidak memilikinya, saya hormati hak dan kepercayaan masyarakat atas keberadaan boneka ini. Saya tidak akan menghakimi mereka yang melakukannya," kata Wakil Perdana Menteri Prawit Wongsuwan.
Diperlakukan Bak Manusia
Kendati khawatir dijadikan alat penyelendupan, namun tidak bagi sebuah maskapai penerbangan di Thailand, Thai Smile Airways, penerbangan itu bahkan menjual kursi tambahan dan makanan kecil untuk boneka yang menyerupai anak usia 3 tahunan.
Dilansir dari Daily Mail, Selasa (16/2/2016), boneka itu juga diharuskan mengikuti semua aturan dalam kabin pesawat, salah satunya memakai sabuk pengaman selama dalam perjalanan.
Dan seperti anak-anak lainya, boneka ini juga dilarang duduk di dekat pintu darurat. Lalu bagaimana jika boneka ini tidak mempunyai tiket? Maka pihak maskapai akan memperlakukannya seperti barang yang disimpan dalam bagasi.
"Kami memperlakukan boneka seperti layaknya boneka pada umumnya," tutur Patee Saras, CEO maskapai Thailand Nok Air.
"Penumpang boleh menempatkan bonekanya di pangkuan saat mereka terbang. Jika ingin membeli kursi, itu memang opsi paling mahal. Namun kita tidak menyarankan penumpang untuk membeli tiket untuk boneka. Tapi jika tetap ingin membelinya, kami tidak bisa melarangnya," lanjut Patee, yang dikutip dari CNN.com, Selasa (16/2/2016).
Jadi jangan kaget ya, jika bertemu Luk Thep saat naik pesawat Thai Smile Airways!
Dan bagi yang ingin mempunyai boneka ini, di Thailand Luk Thep dijual dengan harga 3.500 bath hingga 13.000 bath atau sekitar Rp1,3 juta sampai Rp 50 juta.