Liputan6.com, Washington DC - Setelah ditutup selama 29 jam, subway atau kereta bawah tanah tersibuk kedua di AS, yang dikenal dengan sebutan Metro Washington dibuka kembali pada hari Kamis waktu setempat.
Awalnya, pejabat kota khawatir penutupan akan menyebabkan gangguan besar di ibukota AS. Tapi mimpi buruk para pengguna transportasi tersebut tak terwujud.
Program berbagi sepeda Washington pun menawarkan gratis 24 jam keanggotaan, bus serta trem terlihat 'kebanjiran' penumpang seperti diberitakan BBC, Kamis (17/3/2016).
Advertisement
Baca Juga
Lalu lintas meningkat secara signifikan di jalan kota, namun polisi melaporkan hanya terjadi kecelakaan kecil. Saat itu, pemerintah federal mendorong karyawan untuk bekerja dari rumah, tetapi sekolah-sekolah lokal tetap beroperasi.
Pejabat transportasi lokal dan federal mengatakan sistem Metro yang membawa lebih dari 700.000 penumpang setiap hari, membutuhkan lebih banyak dana untuk mengatasi masalah keselamatan penumpang.
"Dilakukan pemeriksaan 26 area yang rusak dan perbaikan sedang dilakukan," kata General Manajer Metro, Paul Wiedefeld.
Penutupan jalur kereta bawah tanah sepanjang hari di luar faktor cuaca, belum pernah dilakukan sebelumnya. Kali ini alasannya akibat serangkaian kebakaran listrik yang menyebabkan pemeriksaan menyeluruh kabel listrik.
Sebuah kebakaran awal pekan ini menyebabkan penundaan operasional transportasi tersebut. Tahun 2015 lalu, terowongan tersebut penuh asap akibat kebakaran dan menewaskan 1 penumpang.
Sistem kereta api bawah tanah berusia 40 tahun ini sebelumnya pernah berhenti total akibat angin topan dan badai salju besar. Tetapi tidak pernah terkait masalah keamanan penumpang seperti yang kali ini terjadi.