Mayoritas Warga Brasil Dukung Pemakzulan Presiden Dilma Rousseff

Mereka juga tidak antusias mendukung pemerintah yang dipimpin oleh sang Wakil Presiden Michel Temer jika Rousseff digulingkan.

oleh Rita Ayuningtyas diperbarui 20 Mar 2016, 13:09 WIB
Diterbitkan 20 Mar 2016, 13:09 WIB
20160313-Rakyat Brasil Turun ke Jalan Tuntut Presiden Rousseff Lengser-Brasil
Ribuan warga turun ke jalan menuntut pengunduran diri Presiden Dilma Rousseff di Sao Paulo, Brasil, Minggu (13/3). Para pengunjuk rasa menuduh Rousseff tidak mampu mengelola ekonomi dan terlibat dalam skandal korupsi besar. (MIGUEL SCHINCARIOL / AFP)

Liputan6.com, Jakarta - Mayoritas warga Brasil mendukung pemakzulan Presiden Dilma Rousseff. Ada juga warga yang menilai Rousseff seharusnya mengundurkan diri sebagai pimpinan negara tersebut.

Hal itu terungkap dalam sebuah survei yang dirilis pada Sabtu 19 Maret 2016 oleh perusahaan jajak pendapat Datafolha.

Survei tersebut menunjukkan 68 persen responden mendukung pemakzulan Rousseff oleh Kongres. Sementara 65 persen meminta presiden harus mengundurkan diri.

Kasus yang menjerat Rousseff dinilai merupakan yang terburuk dalam beberapa dekade dan kasus korupsi terbesar yang pernah ada.

Seperti dilansir Reuters, Popularitas perempuan itu juga turun, dengan mendapat penilaian negatif responden sebanyak 69 persen.

Jajak pendapat tersebut juga menunjukkan mayoritas warga menolak mantan Presiden Luiz Inácio Lula da Silva, yang disebut sebagai kepala staf Rousseff. Pada Rabu 16 Maret 2016, peringkat penolakan ini naik menjadi 57 persen.

Seorang hakim Mahkamah Agung menangguhkan pengangkatan Lula pada Jumat lalu. Hakim tersebut mengatakan hal itu mungkin akan mengganggu penyelidikan oleh jaksa yang telah menuduhnya melakukan pencucian uang dan penipuan.

Survei itu juga mengungkap pemilih tidak antusias tentang pemerintah yang dipimpin oleh sang Wakil Presiden Michel Temer ketika Rousseff berhasil digulingkan. Sejumlah 35 persen responden mengatakan pemerintah Temer akan buruk atau mengerikan.

Pada survei ini, Datafolha mengambil sampel responden sebanyak 2.794 orang. Jajak pendapat dilakukan pada 17 dan 18 Maret 2016.

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya