'Aneh Tapi Nyata', Ini 10 Prosedur Operasi Plastik pada Masa Lalu

Apa saja teknik operasi plastik aneh hingga seram yang dilakukan sejak 1.200 tahun SM hingga pasca-Perang Dunia? Simak ulasan berikut ini.

oleh Citra Dewi diperbarui 23 Mar 2016, 19:30 WIB
Diterbitkan 23 Mar 2016, 19:30 WIB
Lanjutan dari metode Italia (Foto: Open Library).
Lanjutan dari metode Italia (Foto: Open Library).

Liputan6.com, New York - Operasi plastik dikenal sebagai tindakan untuk merekonstruksi wajah, baik untuk alasan kesehatan maupun kecantikan.

Ditilik dari segi bahasa, operasi plastik berasal dari bahasa Yunani, yaitu plastikos, yang berarti mencetak atau memberi bentuk.

Dengan maraknya operasi plastik yang dilakukan belakangan ini, seperti memancungkan hidung dan memperlebar kelopak mata, ternyata orang pada zaman dahulu juga melakukannya.

Tentu saja teknik bedah plastik yang digunakan cenderung aneh dan tidak secanggih sekarang.

Seperti yang dikutip dari mentalfloss.com, Rabu (23/3/2016), berikut adalah 10 teknik operasi plastik yang dilakukan pada zaman dahulu:

1. Mesir, 1.200 tahun SM: Modifikasi Mayat

Operasi plastik pertama kali dilakukan pada mayat, namun tindakan itu dianggap penting untuk orang-orang Mesir yang dimumikan.

Mereka percaya, bahwa di akhirat nanti bentuk fisik yang bertahan adalah struktur wajah.

Modifikasi mayat pada Bangsa Mesir (Foto: Catalogue General Antiquites Egyptiennes du Musee du Caire; The Royal Mummies. G. Elliot Smith, 1912).

Karena proses mumifikasi dapat mengeringkan tubuh sehingga wajah tak dapat dikenali, maka pada saat itu dilakukan modifikasi pada wajah mayat.

Ramses II dikenal karena hidungnya yang panjang, sehingga untuk memastikan bahwa ia tetap dikenali sebagai raja di akhirat nanti, tulang dan biji dimasukkan ke bawah kulit hidungnya setelah dilakukan mumifikasi. Hal tersebut bertujuan untuk mengembalikan bentuk aslinya.

2. India, 600 tahun SM: Rekonstruksi Hidung

Pada era di mana memotong hidung seorang pezina maupun penjahat menjadi hukuman yang umum, seorang dokter bernama Sushruta berusaha untuk menghapus jejak hukuman tersebut.

Sushruta, dikenal sebagai bapak bedah India (Foto: sushruta.in).

Ia menulis banyak tentang bedah korektif, termasuk operasi telinga. Namun, dalam tranksrip bernama Sushruta Samhita, ia berfokus pada rekonstruksi hidung.

Metodenya yang digunakan adalah dengan memotong kulit pipi untuk menutupi area yang telah diamputasi. Lalu ia memasukkan dua batang alang-alang untuk memastikan lubang hidung tak tertutup.

Ahli bedah India selanjutnya, menggunakan potongan kulit dari dahi yang diarahkan ke bawah untuk menutupi hidung yang dimutilasi.

Kelopak Mata Sempurna ala Roma

3. Roma, 1-5 tahun SM: Modifikasi Tubuh

Pada masa itu, bangsa Roma terkenal karena obsesinya memiliki bentuk tubuh sempurna dan mengejek orang yang difabel maupun memiliki cedera bawaan.

Aulus Cornelius Celsus dalam De re Medicina mendeskripsikan bahwa dengan operasi dapat menyembunyikan luka di punggung, mengurangi gynecomastia, memperbaiki cacat pada kelamin, dan menggunakan kulit untuk membenahi hidung dan lubang telinga yang cedera.

Karya Celsus menjadi referensi utama dalam bedah plastik yang digunakan hingga 1.700 tahun kemudian.

4. Roma, 129-216 Masehi: Operasi Kelopak Mata dan Hidung

Obsesi memiliki bentuk tubuh ideal pada bangsa Roma membuka jalan kepada operasi plastik yang lebih canggih.

Blepharoplasty--operasi kelopak mata-- digunakan untuk membetulkan mata yang terkulai maupun sipit.

Operasi kelopak mata (Foto: Open Library).

Ada bukti yang menunjukkan, bahwa dokter bernama Galen melakukan rhinoplasti atau operasi hidung pada keluarga kaya. Hal tersebut menandai munculnya operasi plastik untuk kecantikan.

Selama Abad ke-7 hingga ke-14, dengan menyebarnya ajaran Kristen di Eropa selama abad, operasi plastik dianggap sebagai dosa dan bentuk dari menyembah berhala.

Patah Tulang Wajah

5. Sisilia, Tahun 1415: Metode India hingga Italia

Ahli bedah Branca de'Branca menggunakan metode India untuk mengembalikan hidung seorang pria yang rusak dalam sebuah pertarungan.

 Kulit dari lengan bagian atas digunakan untuk mengembalikan hidung (Foto: Open Library).

Anaknya, Antonio Branca, meningkatkan metode yang digunakan oleh ayahnya dengan menggunakan kulit dari lengan bagian atas untuk mengembalikan hidungnya dan dikenal dengan metode Italia.

Walaupun meninggalkan bekas luka yang lebih sedikit, metode tersebut membuat pasiennya harus memegang lengan di belakang kepala selama 20 hari.

 

6. Turki, Tahun 1465: Perawatan Patah Tulang Wajah

Şerefeddin Sabuncuoğlu menerbitkan Cerrahiyyet’ül Haniyye (Imperial Medicine) pada usia 80 tahun.

Perawatan patah tulang wajah (Foto: MuslimHeritage.com).

Disamping menjadi penulis pertama yang menyertakan ilustrasi tentang bedah pada anak-anak, ia juga menyantumkan banyak metode operasi plastik dari Celsus dan Galen.

Banyak teks kuno dari Yunani dan Roma diabadikan oleh dunia Islam. SabuncuoÄŸlu juga memberikan ilustrasi tentang perawatan patah tulang wajah untuk mencegah kelainan bentuk ketika telah sembuh.

7. Italia, Tahun 1597: Kelanjutan Metode Italia

Gaspare Tagliacozzi menulis Die Curtorum Chiurgia yang menjelaskan dan mengilustrasikan dengan detail tentang rekonstruksi hidung 'metode Italia' yang ditemukan oleh Antonio Branca.

Lanjutan dari metode Italia (Foto: Open Library).

Dalam masa itu, penyakit sifilis telah menjadi penyebab terbesar atas kecacatan yang terjadi di Eropa, dan Tagliacozzi menyebut metode rekonstruksi hidung dan bibir yang rusak akibat penyakit maupun cedera dengan namanya sendiri.

Namun, hidung yang diambil dari kulit lengan tak selamanya bertahan, karena dapat terlepas apabila ditiup dengan kencang.

Hidung Copot Tertiup Angin

8. Eropa, Abad 17-18: Rhinoplasty

Setelah Tagliacozzi meninggal, sekali lagi operasi plastik dianggap sebagai pelanggaran hukum oleh Gereja Katolik.

Namun, bedah plastik itu terus berlanjut di daerah timur. Pada 1794 dua ahli bedah asal Inggris yang tinggal di India menjadi saksi tindakan rhinoplasty yang dilakukan pada mantan tahanan yang hidungnya dipotong karena hukuman.

 

Awal mula Rhinoplasty (Foto: Science Museum).

Setelah ahli bedah tersebut kembali ke negara asalnya, Karl Ferdinand von Graefe menerbitkan buku Rhinoplastik. Dari sana, istilah 'rhinoplasty' diperkenalkan untuk kali pertama.

Von Graefe menggunakan metode India untuk banyak pasiennya dan mengembangkannya dengan membuat hidung dari kulit lengan pasien sebelum mentranplantasikannya ke wajah.

Seperti metode Tagliacozzi, hidung yang direkonstruksi tersebut dapat copot jika ditiup angin kencang.

Operasi Ganti Kelamin

9. Virginia, USA Tahun 1820-1840: Operasi Rekonstruksi

John Peter Mettauer dan anaknya mendirikan praktik yang berkembang di Prince Edward County, Virginia, dengan spesialisasi memperbaiki kelainan kelamin dan berlanjut pada operasi rekonstruktif.

Pada 1827, John Mettauer melakukan perbaikan bibir sumbing. Hal tersebut menjadi berhasil dan menjadi yang pertama di Amerika.

Operasi rekonstruksi (Foto: Wiki.Ulowa.Edu).

Penggunaan penutup tulang, yang sebelumnya hanya mentranplantasi kulit dan otot, merupakan langkah signifikan dalam operasi rekonstruksi.

Karena rancangan teknik dan alat inovatif, serta kehidupan yang didedikasikan untuk pekerjaan tersebut, Dr. Mettauer dijuluki sebagai 'Bapak Bedah Plastik pertama Amerika'.

10. London, Tahun 1910-1950: Rekonstruksi Wajah dan Operasi Ganti Kelamin

Harold Gillies dan timnya di The Queen's Hospital, Sidcup, menggunakan kulit dari bagian tubuh lainnya untuk merekonstruksi wajah para tentara yang cacat akibat Perang Dunia.

Rekonstruksi wajah oleh Harold Gillies (Foto: Wikipedia).

Ia juga melakukan operasi ganti kelamin pertama pada 1946. Dalam tindakannya Harold menggunakan pedicle dan flap yang dipelajarinya dari merekonstruksi wajah tentara.

Prosedur flap yang digunakan pada operasi kelamin pria menjadi wanita, menjadi standar selama 40 tahun kemudian.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya