Liputan6.com, New York - Sebuah foto yang memperlihatkan batu nisan dengan nama Donald Trump di Central Park, New York merebak di dunia maya pada hari Minggu 27 Maret 2016.
Batu nisan dengan nama kandidat unggulan partai Republican dilengkapi dengan epitaf berbunyi 'Made Amerika Hate Again' -- Membuat Amerika Kembali Membenci -- plesetan dari slogannya 'Make Amerika Great Again' -- Membuat Amerika Jaya Kembali.
Baca Juga
Batu yang secara umum digunakan sebagai tanda makam itu juga dilengkapi dengan salib dan tahun kelahiran pengusaha miliarder itu, 1946. Namun tak mencantumkan tahun kematiannya.
Advertisement
Sejumlah media melaporkan bahwa batu nisan difoto oleh seorang pejalan kaki, yang kemudian mengunggahnya ke media sosial.
Namun, kejelasan terhadap batu nisan di lokasi itu masih membuat heran sejumlah orang. Jurnalis MailOnline yang mendatangi lokasi tersebut pada Minggu 27 Maret sore tak menemukan keberadaan makam tersebut.
Baca Juga
Pengelola makam tersebut mengatakan mereka sempat melihat foto makam yang menghebohkan tersebut di jejaring sosial. Tapi setelah melakukan pemeriksaan tak ditemukan keberadaannya.
Mereka menduga kuat foto itu hasil edit di Photoshop, sebab tak pernah melihat keberadaan batu nisan Donald Trump di sana.
Palsu atau tidak, kemunculannya telah menjadi pesan yang mengancam namun tak mengherankan bagi Donald Trump.
Kampanye Trump telah dilabeli sebagai pemecah persatuan serta pemicu kebencian, dan menyulut kekerasan kampanye di sejumlah lokasi di Amerika, khususnya di Chicago.
Trump menyangkal bahwa kericuhan sengaja dilakukan oleh utusannya dan menyalahkan para pesaingnya, di antaranya Barack Obama yang ia klaim kepemimpinannya sebagai 'pemecah' Amerika.