Liputan6.com, Kiunga - Sebuah pesawat carteran milik The Sunbird Aviaton menabrak rawa saat hendak mendarat di Bandara Kiunga, Papua Nugini. 12 penumpang termasuk pilot dilaporkan tewas seketika.
Sang juru mudi pesawat bernama Benjamin Picard diketahui sebagai warga negara Australia, seperti dilansir dari Sidney Morning Herald, Kamis (14/4/2016).
Baca Juga
5 Fakta Terbaru Jatuhnya Pesawat Azerbaijan Airlines, Penyebab Awal Diduga karena Burung
Update Pesawat Azerbaijan Airlines Jatuh di Kazakhstan: Korban Tewas 38 Orang, Azerbaijan Hari Berkabung
Penumpang Azerbaijan Airlines Kirim Video ke Istri Sebelum Pesawat Jatuh, Terdengar Ucapan Takbir Para Penumpang
Menurut saksi mata, pesawat tersebut mengalami kerusakan mesin yang menyebabkan burung besi itu menukik tajam ke arah rawa saat mencoba mendarat di bandara itu. Dari 12 penumpang dan pilot yang tewas, 3 di antaranya adalah anak-anak.
Advertisement
Baca Juga
Departemen Luar Negeri Australia membenarkan insiden yang merenggut nyawa warga negaranya itu. Menyebutkan pesawat berjenis Britten Norman-Islander mengalami kecelakaan tragis pada pukul 15.00 waktu setempat pada Rabu 13 April.
"Kami tengah bekerja sama dengan otoritas Papua Nugini," kata juru bicara Deplu Australia.
Pihak otoritas penerbangan Papua Nugini mengatakan akan menginvestigasi kecelakaan itu.
"Yang kami ketahui, pesawat itu mendarat hidungnya terlebih dahulu ke rawa dekat dengan runway," kata Lyn Sauna yang merupakan salah seorang sahabat pilot.
Sementara itu, ucapan duka dari teman-teman pilot terus berdatangan.
Sunbird Aviaton sebelumnya pernah mengalami insiden serius pada 2012. Kecelakaan itu membuat pilot asal Selandia Baru, Michael Butler mengalami luka parah. Menurut hasil investigasi, hal tersebut terjadi karena kerusakan mesin yang membuat burung besi itu jatuh tak lama setelah lepas landas dari Bandara Guari.
Lebih dari 20 pesawat jatuh di Papua Nugini semenjak tahun 2000.