Puing Pesawat AS yang Hilang di Alaska Ditemukan Bersama 3 Jasad, Bagaimana Nasib 7 Orang Lainnya?

Garda Pantai Amerika Serikat menemukan puing Bering Air Caravan yang sebelumnya dilaporkan hilang di Alaska bersama 10 orang di dalamnya, sekitar 55 kilometer dari wilayah Nome.

oleh Tim Global diperbarui 09 Feb 2025, 09:05 WIB
Diterbitkan 09 Feb 2025, 09:05 WIB
Puing pesawat kecil yang jatuh di Alaska bagian barat dalam penerbangan yang menuju komunitas pusat Nome. (Garda Pantai AS via AP)
Puing pesawat kecil yang jatuh di Alaska bagian barat dalam penerbangan yang menuju komunitas pusat Nome. (Garda Pantai AS via AP)... Selengkapnya

Liputan6.com, Nome - Hilangnya pesawat kecil milik AS di Alaska telah mendapati titik terang. Pejabat Amerika Serikat pada Jumat (7/2) waktu setempat mengumumkan bahwa puing pesawat yang hilang di Alaska berhasil ditemukan.

Sejauh ini 10 orang di dalam pesawat nahas tersebut diduga kuat tewas.

Garda Pantai Amerika Serikat menemukan puing Bering Air Caravan sekitar 55 kilometer dari Nome.

"Tiga orang ditemukan di dalam dan dilaporkan tewas," kata Garda Pantai di media sosial seperti dikutip dari AFP, Minggu (9/2/2025).

"Tujuh orang lainnya diduga masih berada di dalam pesawat, tetapi tidak dapat dijangkau karena kondisi pesawat."

Departemen pemadam kebakaran relawan Nome, yang turut mencari pesawat itu, menyatakan di Facebook bahwa mereka membantu proses evakuasi.

"Tim Pencarian dan Penyelamatan Nome dikerahkan dengan bantuan Garda Nasional Udara Alaska untuk upaya evakuasi," tulis sebuah unggahan Departemen pemadam kebakaran relawan Nome.

"Dari laporan yang kami terima, kecelakaan ini tidak menyisakan korban selamat. Doa kami bersama keluarga para korban."

Sebagai informasi, pesawat pribadi yang membawa sembilan penumpang dan satu pilot dilaporkan terlambat tiba pada Kamis (6/2) dalam penerbangan dari Unalakleet ke Nome, kata polisi negara bagian Alaska.

Adapun kedua kota itu berjarak sekitar 241 kilometer di seberang Norton Sound, di pantai barat negara bagian tersebut.

Berdasarkan informasi yang tersedia, posisi terakhir pesawat tercatat berada di atas laut sekitar 40 menit setelah lepas landas.

Kecelakaan pesawat ini menjadi insiden terbaru dalam deretan tragedi penerbangan yang mengguncang Amerika Serikat. Sebelumnya pada 30 Januari, sebuah jet penumpang bertabrakan di udara dengan helikopter Angkatan Darat Amerika di Washington, merenggut nyawa 67 orang yang berada di kedua pesawat tersebut.

Tragedi itu diikuti oleh jatuhnya sebuah pesawat medis di tengah keramaian Philadelphia, yang merenggut tujuh nyawa dan melukai 19 orang.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya