Liputan6.com, New York - Sekretaris Jenderal PBB, Ban Ki-Moon menyatakan belasungkawa atas musibah pesawat EgyptAir hilang yang membawa 56 penumpang dan 10 awak di wilayah perairan laut Mediterania Kamis, 19 Mei 2016, dini hari. Ia mengaku turut sedih dan prihatin.
Pesan tersebut disampaikan langsung oleh juru bicara Ban Ki-Moon melalui situs resmi PBB yang Liputan6.com, Sabtu (21/5/2016).
Baca Juga
"Saya sangat sedih dengan kecelakaan penerbangan EgyptAir MS804 kemarin," ucap Ban Ki-Moon.
Advertisement
"Terima kasih kepada mereka yang tela bergabung dalam operasi pencarian dan proses investigasi terkait pesawat EgyptAir hilang," imbuh Ban Ki-Moon.
Sebelumnya pihak otoritas Mesir mengungkap adanya perkembangan baru dalam proses investigasi pesawat EgyptAir hilang. Petunjuk terbarunya merupakan sebuah indikasi ada 'smoke alert' atau lampu peringatan pendeteksi asap yang menyala beberapa saat, sebelum kapal terbang hilang kontak dengan pihak Air Traffic Controller (ATC) dengan posisi terakhir di wilayah perairan Mediterania.
EgyptAir MS804 dilaporkan hilang kontak dengan radar di atas Laut Mediterania, sekitar 280 km (175 mil) dari garis pantai Mesir pada Rabu, 18 Mei pukul 02.45 pagi waktu setempat. Seharusnya pesawat itu dijadwalkan tiba di Bandara Kairo pada Kamis 19 Mei pukul 03.15 pagi.
Pesawat EgyptAir hilang itu mengangkut 15 orang warga negara (WN) Prancis, 30 dari Mesir, 2 Irak, 1 Inggris, 1 Belgia, 1 Kuwait, 1 Arab Saudi, 1 Sudan, 1 Chad, 1 Portugis, 1 Algeria dan 1 WN Kanada. Dua penumpangnya diketahui masih balita.