Top 3: Kisah Pulau Kecil yang Pengaruhi Sejarah Amerika Serikat

Sebuah pulau kecil di Indonesia ternyata mampu memicu ketegangan antar Inggris dan Belanda bahkan memengaruhi sejarah AS.

oleh Elin Yunita KristantiCitra DewiKhairisa Ferida diperbarui 31 Mei 2016, 19:15 WIB
Diterbitkan 31 Mei 2016, 19:15 WIB
Nieuw Amsterdam atau Manhattan ditukar dengan Pulau Run
Nieuw Amsterdam atau Manhattan ditukar dengan Pulau Run (rollwindmill.org)

Liputan6.com, Jakarta - Tak banyak yang tahu mungkin, keberadaan sebuah pulau kecil di Indonesia bernama Run. Kecil bukan berarti tak berarti, karena pulau itu sanggup memicu pertumpahan darah antara dua kekuatan besar, Inggris dan Belanda.

Dalam perjalanannya kelak, oleh Inggris Run ditukar dengan Manhattan. Apa yang membuat Run begitu istimewa hingga mampu mempengaruhi sejarah Amerika Serikat?

Kisah pulau kecil di Indonesia yang mengubah sejarah Negeri Paman Sam serta dua artikel lainnya, yaitu 8 potret yang menguak sisi lain Obama dan balas dendam terindah eks korban perbudakan seksual juga menjadi artikel yang paling banyak diburu di kanal Global Liputan6.com, Selasa (31/5/2016) malam.

Berikut Top 3 Global Selengkapnya:

1. Pulau Kecil di Indonesia Ini Mengubah Sejarah Amerika Serikat

Nieuw Amsterdam atau Manhattan ditukar dengan Pulau Run (rollwindmill.org)

Seorang pelaut Inggris Mayor William Thorn bertualang ke sejumlah daerah di Jawa, mencari tahu rantai pasokan rempah-rempah yang menjadi incaran utama Belanda kala itu. Pada 1812, Thorn tiba di Kepulauan Banda sebelum akhirnya ia bersama rekan-rekannya menginjakkan kaki di Pulau Run.

Run yang merupakan daratan kecil ternyata menyimpan harta karun. Apa itu?

Selengkapnya...

2. 8 Potret Menguak 'The Real' Barack Obama

Tampak seorang anak memegang rambut Obama (Pete Souza).

Sisi lain pemimpin dunia selalu menarik untuk diketahui, termasuk Presiden Amerika Serikat, Barack Obama.

Fotografer Gedung Putih, Pete Souza, berhasil mengabadikan sejumlah momen yang menampilkan sisi lain Obama. Selama ini momen-momen itu jarang disaksikan publik.

Selengkapnya...

3. 'Balas Dendam Terindah' Eks Korban Perbudakan Seksual 

Norma Bastidas menang melawan ketidakmungkinan dan stigma

Eks korban perbudakan seksual mencoba bangkit dari keterpurukannya dengan berlari. Bukan sekadar olahraga lari yang lazim dilakukan banyak orang, namun perempuan berusia 49 tahun itu sanggup berlari melintasi gurun terik bahkan tundra beku di Antartika.

Bagi Norma Bastidas, lari adalah pelepasan. Kisah masa lalunya tak menyurutkan langkahnya untuk meraih hal-hal terbaik.

Selengkapnya..

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya