Liputan6.com, New Haven - Salah satu bintang paling unik di galaksi kita, KIC 8462852, telah menarik perhatian dalam beberapa bulan terakhir. Ketertarikan itu berawal pada Oktober ketika para ilmuwan dari Yale menemukan fluktuasi cahaya yang tak biasa pada bintang tersebut.
Sejak saat itu, beberapa teori mengungkap bahwa cekungan cahaya di bintang yang terletak 1.480 tahun cahaya itu disebabkan karena adanya megastruktur atau bangunan besar yang dibangun oleh alien.
Namun misteri yang menyebabkan sejumlah cahaya dari KIC 8462852 terhalang akan segera dipecahkan. Saat ini, kampanye penggalangan dana untuk menyelidiki bintang itu sudah mencapai target, yakni US$ 100 ribu atau Rp 1,32 miliar.
Advertisement
Penggalangan dana menggunakan Kickstarter dimulai pada 18 Mei tahun ini oleh peneliti dari Yale University, Dr Tabetha Boyajian, yang pertama kali menemukan sesuatu tak biasa pada KIC 8462852.
Menurut laman Kickstarter, proyek tersebut bertujuan untuk menyelidiki bintang paling misterius di galaksi.
Baca Juga
Bintang yang ditemukan dengan bantuan teleskop Kepler itu telah diamati selama 4 tahun, di mana terdapat dua peristiwa aneh pada tahun 2011 dan 2013, ketika KIC 8462852 meredup secara dramatis.
Ketika sebuah planet mengorbit bintang, maka cahaya bintang biasanya akan berkurang sekitar 1 persen. Namun KIC 8462852 -- yang dijuluki dengan bintang Tabby's, cahayanya meredup hingga 22 persen.
Hal tersebut menimbulkan spekulasi bahwa sesuatu yang besar telah melintas di depan bintang itu, demikian menurut sebuah studi oleh Louisiana State University (LSU). Dalam beberapa kasus, cahayanya meredup hingga 20 persen dan berlangsung antara 5 dan 80 hari.
Dikutip dari Daily Mail, Selasa (21/6/2016), terhalangnya cahaya dari KIC 8462852 tak hanya disebabkan oleh satu benda, namun jumlahnya mencapai belasan dan dapat bertahan hingga 100 hari.
Hal tersebut mengindikasi terdapat jumlah objek dengan bentuk tak biasa melintas di depan bintang itu dan sementara menghalangi sejumlah cahaya yang dipancarkan oleh KIC 8462852.
"Kami tak pernah melihat sesuatu seperti bintang ini," ujar Boyajian.
"Hal itu sangat aneh. Kami berpikir itu terjadi karena perolehan data yang buruk atau pergerakan pesawat angkasa luar, namun semua halnya diperiksa," imbuhnya.
Beberapa Dugaan Penyebab Fenomena KIC 8462852
Beberapa Dugaan
Para ilmuwan pun berspekulasi tentang penyebab terhalanganya cahaya setelah artikel mengenai KIC 8462852 dipublikasi.
"Kami telah melakukan penggalangan dana pertama dan bekerja dalam tim kecil, jadi kami meminta kesabaran Anda untuk menunggu hasil penelitian lebih lanjut," tutur Boyajian.
Tim tersebut saat ini menggunakan jaringan Las Cumbres Observatory Global Telescope (LCOGT), yakni sebuah jaringan teleskop yang dioperasikan oleh jaringan ilmuwan.
Salah satu teori mengungkapkan bahwa terhalangnya cahaya itu disebabkan karena bangunan besar milik alien. Hal tersebut serupa dengan Dyson sphere yang pertama kali dipopulerkan oleh fisikawan Freeman Dyson pada 1960.
Dyson sphere adalah megastruktur atau bangunan besar yang secara hipotesis dibangun oleh alien di sekitar bintang untuk menangkap energinya sebanyak mungkin.
Studi yang menggunakan data dari teleskop angkasa luar milik NASA, Spitzer, pada November lalu, menduga perubahan cahaya pada bintang mungkin diakibatkan oleh segerombolan komet.
Penelitian lain mengungkap bahwa hal tersebut terjadi karena pecahnya 30 komet Halley sehingga menghalangi cahaya yang dipancarkan dari bintang. Hal tersebut diungkap setelah para astronom melakukan studinya menggunakan teleskop Submillimeter Array and the James Clerk Maxwell di Mauna Kea, Hawaii.
Menurut sebuah laporan di Discovery, mereka juga mencari debu yang berhubungan dengan tabrakan planet namun tak menemukan adanya hal tersebut.
Tak Disebabkan Alien?
Hingga saat ini hasil penelitian itu mengungkap bahwa pecahnya komet menjadi penyebab paling masuk akal, walaupun penyebab hancurnya hingga kini masih belum diketahui.
Dari studi terakhir yang dilakukan pada bulan Juni oleh Vanderbilt University mengungkap bahwa data pengamatan bintang yang tak wajar itu disebabkan tidak konsistennya penggunaan teleskop di Bumi.
Studi tersebut mengungkap bahwa fenomena itu kemungkinan besar bukan disebabkan oleh Dyson sphere.
"Sejarah astronomi mengatakan, setiap kali kami menduga terdapat fenomena yang disebabkan aktifitas ekstraterrestrial, kami salah," ujar astronom Seth Shostak.
"Walaupun kemungkinan besar perilaku aneh bintang itu disebabkan karena sebab alami, bukan alien, namun bijaksana memeriksa hal-hal seperti itu (adanya keterlibatan alien)," jelasnya.
Advertisement