Liputan6.com, Kopenhagen: Sinyal-sinyal optimisme mencuat di hari-hari awal KTT Perubahan Iklim menyusul adanya komitmen penuh Amerika Serikat mendukung pemangkasan emisi gas buang hasil industri meski tanpa persetujuan kongres. Badan Perlindungan Lingkungan AS mengakui gas-gas buang hasil industri membahayakan kehidupan manusia karena itu perlu diatur.
Uni Eropa juga menegaskan komitmennya memangkas emisi gas penyebab pemanasan global dari awalnya 20 persen menjadi 30 persen pada tahun 2020. UE juga siap menggelontorkan dana bagi negara miskin serta berkembang untuk perbaikan lingkungan dan mengatasi dampak perubahan iklim.
Komitmen negara-negara yang menjadi penyumbang terbesar gas buang hasil industri untuk menurunkan suhu bumi memang diharapkan benar-benar diwujudkan dalam bentuk kesepatakan mengikat pada KTT Kopenhagen. Presiden KTT ke-15 Konvensi Badan Dunia untuk Perubahan Iklim, Connie Hedegaard, mengatakan kesepakatan Kopenhagen harus menyeluruh, mengikat, dan diringi tindakan segera. Selengkapnya simak video berita berikut.(JUM/AYB)
Uni Eropa juga menegaskan komitmennya memangkas emisi gas penyebab pemanasan global dari awalnya 20 persen menjadi 30 persen pada tahun 2020. UE juga siap menggelontorkan dana bagi negara miskin serta berkembang untuk perbaikan lingkungan dan mengatasi dampak perubahan iklim.
Komitmen negara-negara yang menjadi penyumbang terbesar gas buang hasil industri untuk menurunkan suhu bumi memang diharapkan benar-benar diwujudkan dalam bentuk kesepatakan mengikat pada KTT Kopenhagen. Presiden KTT ke-15 Konvensi Badan Dunia untuk Perubahan Iklim, Connie Hedegaard, mengatakan kesepakatan Kopenhagen harus menyeluruh, mengikat, dan diringi tindakan segera. Selengkapnya simak video berita berikut.(JUM/AYB)