Insiden Penusukan di Dekat TPS Referendum Brexit

Apakah serangan tersebut ada kaitannya dengan referendum Brexit?

oleh Citra Dewi diperbarui 24 Jun 2016, 06:57 WIB
Diterbitkan 24 Jun 2016, 06:57 WIB
TPS di Huddersfield ditutup sementara atas insiden ditusuknya seorang pria
TPS di Huddersfield ditutup sementara atas insiden ditusuknya seorang pria (Twitter/JordanCallumA)

Liputan6.com, Huddersfield - Sebuah tempat pemungutan suara (TPS) referendum Brexit di Huddersfield terpaksa ditutup setelah seorang pria ditusuk dan ambruk berlumuran darah di luar TPS. Polisi pun bergegas ke tempat tersebut setelah korban diserang pada pukul 17.15 waktu setempat.

Peristiwa itu terjadi di dekat TPS di Waverley Road, Huddersfield, Inggris. Polisi West Yorkshire mengatakan, pria tersebut mengalami luka serius namun tak sampai mengancam jiwa.

Seorang juru bicara kepolisian mengatakan, TPS ditutup selama satu setengah jam untuk mengamankan lokasi kejadian.

Dikutip dari Daily Mail, Jumat (24/6/2016), diyakini lima pemuda terlibat dalam serangan dan berlari ke arah yang berbeda setelah itu. Seorang pria berusia 19 tahun ditangkap sehubungan dengan insiden tersebut.

Anieq Riaz (24 tahun), sedang merenovasi rumah di dekat TPS ketika ia melihat sekelompok pemuda berjalan. Beberapa detik kemudian, terdengar teriakan bahwa seseorang telah ditikam.

"Korban merupakan pemuda berusia sekitar 18 tahun, dan ia ambruk dengan luka di punggungnya," ujar Riaz kepada Huddersfield Examiner.

Menurut juru bicara kepolisian, insiden tersebut tak terkait dengan referendum Uni Eropa.

"Diyakini insiden itu terjadi di Greenhead Park dan korban lalu berjalan ke daerah Waverley Road," ujar jubir tersebut.

"TPS ditutup selama satu setengah jam untuk mengamankan tempat kejadian, namun saat ini telah dibuka kembali," imbuhnya.

Dewan Kirkless mengatakan pemilih saat ini dapat kembali ke TPS. "TPS di Waverley Road, Hudds, kini telah dibuka kembali. "Siapa pun yang tak dapat memilih dalam penutupan sementara dapat kembali hingga pukul 22.00," tulisnya dalam Twitter.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya