Protes Penembakan Brutal Polisi AS, 261 Demonstran Ditahan

Ratusan demonstran menggelar aksi protes serantak di 3 kota. Mereka unjuk rasa atas ditembaknya 2 warga kulit hitam oleh polisi

oleh Citra Dewi diperbarui 11 Jul 2016, 09:32 WIB
Diterbitkan 11 Jul 2016, 09:32 WIB
Protes yang digelar di New York atas penembakan dua warga kulit hitam, Alton Streling dan Philando Castile
Protes yang digelar di New York atas penembakan dua warga kulit hitam, Alton Streling dan Philando Castile (Reuters)

Liputan6.com, Dallas - Ratusan demonstran ditahan setelah melakukan protes yang diwarnai dengan kekerasan kepada polisi atas ditembaknya dua warga Amerika Serikat berkulit hitam, yakni Alton Streling dan Philando Castile, di Louisiana dan Minnesota.

Setidaknya 261 orang ditahan di New York, Chicago, St. Paul di Minnesota, dan Baton Rouge di Louisiana, di mana dua pria berkulit hitam ditembak oleh polisi. Peristiwa penembakan tersebut memicu aksi protes selama beberapa hari.

Dikutip dari CNN, Senin (11/7/2016), seorang aparat kepolisian kehilangan beberapa gigi setelah ia dilempar dengan sebuah benda. Selain itu polisi juga menyita 3 senapan serbu, 3 senapan gentel, dan 2 pistol.

Aktivis Black Lives Matter, DeRay Mckesson, merupakan salah satu dari 125 orang yang ditahan pada Sabtu, 9 Juli 2016, di Baton Rouge, di mana Alton Streling ditembak dan tewas pada minggu lalu.

Sementara itu di Dallas, seorang pria bersenjata menghujani aparat kepolisian dengan peluru ketika melakukan demonstrasi atas meninggalnya dua warga kulit hitam di Lousiana dan Minnesota. Setidaknya 5 polisi tewas dan menyebabkan beberapa lainnya terluka.

Sniper bernama Micah Johnson tersebut juga turut tewas dalam baku tembak dengan aparat kepolisian setelah sebelumnya telah dilakukan negosiasi. Di tempatnya tewas, ia meninggalkan beberapa tulisan dengan menggunakan darahnya sendiri.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya