Tontowi/Liliyana Pupuskan Mimpi 52 Tahun Penantian Emas Malaysia

Chan Peng Soon/Goh Liu Ying jadi harapan Malaysia untuk meraih emas pertamanya di Olimpiade. Apa daya, mereka takluk oleh Tontowi/Liliyana.

oleh Elin Yunita Kristanti diperbarui 18 Agu 2016, 02:20 WIB
Diterbitkan 18 Agu 2016, 02:20 WIB
Pasangan ganda campuran Indonesia, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir, merayakan kemenangan atas ganda campuran Malaysia, Chan Peng Soon/Goh Liu Ying, di final cabang bulutangkis Olimpiade Rio de Janeiro 2016 (Reuters).
Pasangan ganda campuran Indonesia, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir, merayakan kemenangan atas ganda campuran Malaysia, Chan Peng Soon/Goh Liu Ying, di final cabang bulutangkis Olimpiade Rio de Janeiro 2016 (Reuters).

Liputan6.com, Kuala Lumpur - Tekanan batin luar biasa dirasakan pasangan Chan Peng Soon/Goh Liu Ying saat menghadapi dua jagoan Indonesia Ahmad Tontowi/Liliyana Natsir dalam babak final bulu tangkis ganda campuran Olimpiade 2016 pada Rabu 17 Agustus 2016.

Mereka adalah harapan bagi Malaysia untuk meraih medali emas pertamanya sepanjang 52 tahun sejarah keikutsertaan Negeri Jiran dalam Olimpiade.

Di sisi lain pasangan Tontowi/Liliyana juga punya beban berat: meneruskan tradisi emas bulu tangkis yang sempat terputus dalam Olimpiade London 2012.

Keduanya juga punya keinginan besar untuk memberikan hadiah terindah bagi bangsa Indonesia yang sedang merayakan hari kemerdekaannya yang ke-71. Tontowi dan Liliyana menjadi satu-satunya harapan meraih emas yang tersisa di Olimpiade Rio di Janeiro dari cabang bulu tangkis.

Dalam pertandingan yang berlangsung selama 44 menit, pasangan Malaysia harus takluk di tangan Tontowi dan Liliyana, dengan skor 21-14 dan 21-12. Emas pun menjadi milik Indonesia.

Meski demikian, Malaysia masih punya harapan meraih emas. Pasangan ganda pria Goh V Shem/Tan Wee Kiong melaju ke babak final dan akan berhadapan dengan wakil Tiongkok, Fu Haifeng/Zhang Nan pada Jumat 19 Agustus 2016 mendatang.

Tak hanya itu, pebulu tangkis Malaysia Lee Chong Wei juga melaju ke semifinal. Atlet bergelar Datuk itu akan menghadapi Lin Dan, juga dari Tiongkok.

Pasangan ganda campuran Malaysia, Chan Peng Soon/Goh Liu Ying, saat menghadapi ganda campuran Indonesia, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir, di final cabang bulutangkis Olimpiade Rio de Janeiro 2016 (Reuters).



Seperti dikutip dari situs Bernama, Chan Peng Soon dan Goh Liu Ying sudah mencatat sejarah saat berhasil lolos ke final.

Perak yang mereka raih menambah perolehan medali Malaysia -- yang sebelumnya diperoleh pasangan loncat indah Pandelela Rinong-Cheong Jun Hoong. Negeri Jiran juga sudah mengantongi perunggu yang didapat Azizulhasni Awang.

"Sejauh ini perolehan medali Malaysia adalah yang terbaik dalam sejarah keikutsertaan dalam Olimpiade," demikian dikutip dari Bernama, Kamis (18/8/2016).

Ucapan selamat sebelumnya juga disampaikan PM Najib Razak melalui akun Twitternya, @NajibRazak.

"Anda telah lakukan yg terbaik Chan Peng Soon& @gohliuying. Berjaya ke final & raih pingat perak adalah pencapaian yg baik! Tahniah! #Rio2016," tulis dia.

Sementara itu, kemenangan Ahmad Tontowi dan Liliyana Natsir menambah jumlah emas yang diraih Indonesia sepanjang sejarah keikutsertaannya dalam Olimpiade, menjadi tujuh medali.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya