10 'Fakta' Ini Ternyata Mitos Belaka, Termasuk Ramalan Zodiak

Alam semesta menyimpan banyak misteri yang hingga kini belum terkuak. Tak jarang sesuatu yang mitos dianggap sebagai fakta.

oleh Citra Dewi diperbarui 14 Sep 2016, 20:09 WIB
Diterbitkan 14 Sep 2016, 20:09 WIB
Alam semesta terus berkembang pesat hingga saat ini
Alam semesta terus berkembang pesat hingga saat ini (NASA)

Liputan6.com, Jakarta - Alam semesta memang menyimpan banyak misteri yang hingga kini belum terkuak. Tak mengherankan jika anggapan dan isu yang sebenarnya hanya merupakan mitos, dipercaya oleh sejumlah orang sebagai fakta.

Misalnya saja tentang Everest yang disebut-sebut sebagai gunung tertinggi di dunia serta Tembok Besar China yang konon terlihat dengan mata telanjang dari Bulan.

Atau, anggapan bahwa astrologi atau ramalan bintang alias zodiak dapat memprediksi watak atau masa depan seseorang. Pun dengan Matahari yang katanya berwarna kuning.

Dikutip dari Iflscience.com, Rabu (14/9/2016), berikut 10 hal tentang alam semesta yang diyakini manusia sebagai fakta, namun ternyata terbukti mitos belaka.

1. Matahari Berwarna Kuning

Ilustrasi badai Matahari (NASA's Goddard Space Flight Center/Genna Duberstein).

Meski jika dilihat dari Bumi Matahari terlihat kuning, namun sebenarnya bintang raksasa itu berwarna putih. Atmosfer Bumi antara mata dan Matahari lah yang membuatnya tampak kuning.

Gas dalam atmosfer berperan membelokkan cahaya yang disebut dengan hamburan Rayleigh. Fenomena itu juga yang membuat langit terlihat biru dan menyebabkan Matahari terbenam menampakkan semburat merah dan oranye.

2. Sahara Adalah Gurun Terluas di Bumi

Gurun Sahara, Afrika. | via: wallpaperlepi.com

Tak semua gurun harus memiliki suhu panas dan dipenuhi dengan pasir. Jika dilihat dari definisinya, gurun adalah daerah kering yang sulit untuk ditinggali.

Tidak hanya Sahara saja yang masuk ke dalam kategori gurun, Antartika pun cocok untuk tergolong kategori itu, di mana lokasi itu hanya menerima curah hujan 55 milimeter per tahun dan dihuni beberapa hewan.

Dilihat dari ukurannya, Antartika memiliki luas 13 juta kilometer per segi sedangkan Sahara 9,3 juta kilometer per segi. Itu berarti, Antartika adalah gurun terbesar di dunia.

Pemandangan Tembok Besar China dari Bulan

3. Tembok Besar China Terlihat dari Angkasa Luar

Tembok Besar China, Tiongkok. (tedytravel.com)

Tayangan kartun "Ripley's Believe It or Not!" pada tahun 1932 menyebut Tembok Besar China adalah sebuah karya agung manusia, satu-satunya yang akan terlihat dengan mata telanjang dari Bulan.

Namun hal itu mustahil dilihat manusia jika tak menggunakan bantuan alat. Tembok Besar China baru bisa dilihat angkasa luar melalui teleskop atau kacamata dengan kemampuan 17.000 kali ketajaman visual normal.

4. Petir Tak Menyambar Tempat yang Sama

Kilat Sambar Gedung Empire State Patahkan Mitos Tentang Petir (Henrik Moltke)

Walaupun banyak beredar anggapan bahwa petir tak menyambar tempat yang sama, namun hal itu hanya sekedar mitos. Beberapa tempat seperti Empire State Building di New York City dapat 100 kali tersambar petir setiap tahunnya.

5. Everest Gunung Tertinggi di Bumi

Gunung Everest, Nepal (sumber. Elitereaders.com)

Everest memang terkenal sebagai gunung tertinggi di dunia. Hal ini memang benar jika kita mengukur ketinggian dari permukaan laut, yakni 8.848 mdpl.

Walaupun jika diukur dari permukaan laut Gunung Mauna Kea di Hawaii memiliki tinggi 4.205 meter, namun dari dasar laut gunung tersebut merupakan yang tertinggi di dunia, yakni 10.210 mdpl.

Mitos Lain Tentang Alam Semesta

6. Berlian Terbentuk dari Batu Bara

Model memegang berlian 1.109 karat di rumah lelang Sotheby di London , Inggris , 14 Juni 2016. Berlian ini diperkirakan akan menjadi berlian termahal di dunia dengan harga $ 70 juta atau sekitar 980 Miliar. (REUTERS / Dylan Martinez)

Sebagian berlian tak terbentuk dari batu bara yang terkompresi. Sebaliknya, mereka terbentuk dari karbon yang dikompresi dan dipanaskan 144,8 kilometer di bawah permukaan Bumi. Sedangkan batu bara dapat ditemukan di kedalaman 3,2 kilometer.

7. Bulan Berjarak Sangat Dekat dengan Bumi

Bulan purnama tampak dari atap sebuah di Olivera, Spanyol Selatan.   Bulan terlihat lebih besar dari biasanya karena pada saat ini bulan   berada pada titik yang terdekat dengan bumi (REUTERS/Jon Nazca)

Terkadang Bulan terlihat sangat dekat dan kita seperti dapat menggapainya. Pada kenyataannya, Bulan mengorbit pada jarak 384.633 kilometer dari Bumi.

Jika kita bisa naik pesawat Boeing 747 menunju Bulan dalam kecepatan tinggi, maka dibutuhkan waktu hingga 17 hari untuk dapat ke sana.

Skenario Tak Masuk Akal Armageddon

8. Senjata Nuklir Dapat Hancurkan Asteroid

Ilustrasi asteroid mendekati Bumi. (Via: telegraph.co.uk)

Meski terdapat skenario 'pencegah kiamat' di mana asteroid yang berpotensi menghantam Bumi dapat dihancurkan dengan menggunakan senjata nuklir, namun hingga saat ini rencana itu hanya sekedar mitos.

Menembak asteroid dengan menggunakan senjata nuklir tak dapat begitu saja menghancurkan batu angkasa luar itu. Tindakan tersebut kemungkinan hanya menunda hantaman asteroid ke Bumi.

Jadi, apa yang diungkapkan dalam film fiksi ilmiah bertema bencana Armageddon belum tentu bisa diwujudkan.

Dalam film yang dirilis pada 1998 itu, NASA digambarkan mengirimkan tim yang terdiri atas ahli pengebom minyak, untuk mengebor asteroid, menempatkan bom nuklir di dalam lubangnya, agar batu angkasa itu meledak sebelum bisa membahayakan planet manusia.

9. Air Menghantarkan Listrik

Foto: Instyle.com

Air murni atau air suling tak menghantarkan listrik sama sekali. Alasan air dapat menyebabkan seseorang tersetrum karena terkontaminasi dengan kandungan mineral, kotoran, dan hal lain yang dapat menghantarkan listrik.

10. Astrologi Dapat Memprediksi Kepribadian dan Masa Depan

Peta astrologi Jokowi menurut Ahli Astrologi Intan Ophelia

Sebuah penelitian yang dipublikasi di jurnal Nature bertujuan untuk menguji kekuatan prediksi dari tanda-tanda astrologi.

Meski sejumlah orang percaya dengan ramalan bintang, berdasarkan studi yang dilakukan pada 1985 oleh ilmuwan yang bekerja sama dengan astrolog papan atas menyebut, ramalan zodiak tak lebih dari suatu kebetulan.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya