Top 3: Menggugat Selentingan Kiamat Akibat 'Black Moon'

Fenomena 'Black Moon' yang diramalkan terjadi pada 30 September 2016 itu digadang-gadang sebagai pemicu kiamat. Benarkah?

oleh Alexander LumbantobingCitra DewiKhairisa Ferida diperbarui 29 Sep 2016, 09:00 WIB
Diterbitkan 29 Sep 2016, 09:00 WIB
Blue Moon yang terjadi pada 31 Juli 2015 di Washington, Amerika Serikat
Blue Moon yang terjadi pada 31 Juli 2015 di Washington, Amerika Serikat (NASA/Bill Ingalls)

Liputan6.com, New York - Manusia memiliki kecenderungan menebak-nebak saat kiamat, termasuk dugaan kiamat akibat fenomena 'Black Moon'. Peristiwa yang diramalkan terjadi pada 30 September 2016 itu digadang-gadang sebagai pemicu kiamat.

Kisah kekhawatiran kiamat terkait fenomena 'Black Moon' tersebut paling menyedot perhatian pembaca Liputan6.com pada Kamis (29/9/2016) pagi. Tapi, apakah sebenarnya fenomena tersebut?

Para pembaca kemudian membaca temuan tim investigasi jatuhnya pesawat dengan nomor penerbangan MH 17 pada 2014 lalu.

Sejumlah jaksa dari negara lain seperti Australia, Belgia, Malaysia, dan Ukraina pun terlibat dalam investigasi ini. Ternyata ada dugaan keterlibatan rudal dari darat.

Artikel berikutnya yang tak kalah menarok adalah, melihat temuan lapisan besi dan material lain di dalam Bumi merupakan bukti bahwa Bulan terbentuk dari sisa-sisa tabrakan Bumi dengan protoplanet bernama Theia.

Berikut adalah Top 3 Global kali ini:

 

1. Menggugat Rumor 'Black Moon' 30 September sebagai Pemicu Kiamat

Bulan, satelit alami Bumi (NASA)

Isu tentang kiamat kembali beredar. Kali ini fenomena Black Moon atau Bulan Hitam yang terjadi pada 30 September di Belahan Bumi Barat, disebut-sebut menjadi awal kehancuran Bumi.

Menurut pencetus teori konspirasi seperti dilansir oleh Inquisitr, ramalan Bulan Hitam akan dipenuhi pada 30 September dan menjadi awal kehancuran dunia. Namun, para ilmuwan membantah rumor tersebut.

Lalu apa sebenarnya Bulan Hitam itu?

Dikutip dari Space.com, Rabu 28 September 2016, Bulan Hitam adalah bulan baru ke dua yang terjadi dalam satu bulan kalender. Hal itu berkebalikan dengan fenomena Blue Moon, yakni bulan purnama ke dua yang terjadi dalam satu bulan kalender.

Selanjutnya...


2. Tim Investigasi: Rudal BUK Penyebab MH17 Jatuh Berasal dari Rusia

Pesawat Malaysia Airline MH17

Rudal BUK yang menyebabkan pesawat Malaysia Airlines dengan nomor penerbangan MH17 jatuh pada 2014 lalu dibawa oleh Rusia ke kawasan timur Ukraina. Kawasan yang dikuasai oleh kelompok pemberontak pro-Rusia.

Konfirmasi tersebut disampaikan oleh Kepala Detektif Nasional Belanda, Wilbert Paulissen menyusul dirilisnya laporan tim investigasi gabungan (JIT) yang dipimpin oleh seorang jaksa Belanda. Demikian seperti dilansir CNN, Rabu 28 September 2016.

Sejumlah jaksa dari negara lain seperti Australia, Belgia, Malaysia, dan Ukraina pun terlibat dalam investigasi ini. Bertindak sebagai pemimpin investigasi adalah jaksa Belanda.

Selanjutnya...


3. Ini Bukti Sahih Bumi dan Bulan Sebelumnya Menyatu?

Dipercaya ada planet Theia yang dulu bertabrakan dengan bumi dan menjadi satu dengan planet kita, serta menjadi bagian bulan.

Para ilmuwan mengklaim, mereka akhirnya menemukan bukti yang menunjukkan bahwa Bulan terbentuk saat terjadi tubrukan pada miliaran tahun lalu.

Ketika Bumi diperkirakan terbentuk pada 4,5 miliar tahun lalu, ilmuwan meyakini bahwa Bulan terbentuk beberapa tahun setelahnya, yakni setelah sebuah obyek berukuran serupa Mars menabrak Bumi yang kala itu masih muda.

Saat ini para ilmuwan mengatakan, lapisan besi dan material lain di dalam Bumi merupakan bukti bahwa Bulan terbentuk dari sisa-sisa tabrakan.

Hipotesis dari tabrakan besar itu menyebut, protoplanet--planet seukuran Bulan--bernama Theia menabrak Bumi pada miliaran tahun lalu.

Selanjutnya...

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya