Pertemuan Menhan RI dan Fiji Tetap Digelar Jelang Demo 4 November

Menteri Pertahanan Republik Fiji melakukan kunjungan ke Kementerian Pertahanan RI.

oleh Nurul Basmalah diperbarui 04 Nov 2016, 13:05 WIB
Diterbitkan 04 Nov 2016, 13:05 WIB
RI-Republik Fiji Tingkatkan Kerjasama Bidang Pertahanan Negara
Menteri Pertahanan Republik Fiji melakukan kunjungan ke Kementerian Pertahanan RI dalam rangka melanjutkan Bilateral Meeting (Liputan6.com/Nurul basmalah)

Liputan6.com, Jakarta - Dalam rangka melanjutkan pertemuan bilateral antara Indonesia dan Republik Fiji, menteri pertahanan negara yang berada di Pasifik Selatan itu, Ratu Kubuabola, melakukan kunjungan kehormatan ke Kemhan RI di Jakarta.

Pertemuan tersebut dilakukan secara tertutup, di dalam gedung Aula Bhinneka Tunggal Ika Kementerian Pertahanan RI.

Pertemuan bilateral antara RI dan Republik Fiji membicarakan beberapa isu, di antaranya penandatangan MoU, latihan militer gabungan, kerjasama pertahanan, terorisme, dan pendidikan.

"Kami sangat senang menerima kunjungan kehormatan dari Menteri Pertahanan Fiji, Ratu Kubuabola, dalam pertemuan bilateral meeting ini. Kami membahas beberapa isu seperti pertahanan militer, terorisme, dan pendidikan," kata Menteri Pertahanan Republik Indonesia, Ryamizard Ryacudu di Aula Bhinneka Tunggal Ika Kemhan, Jumat (4/11/2016). 

Selain kerjasama pertahanan seperti mengadakan latihan-latihan, kedua negara juga menyetujui untuk mengadakan pertukaran intelijen. 

"Suatu kehormatan bagi Republik Fiji dapat menjalin kerjasama diplomatik ini. Kami melakukan perbincangan terkait isu militer dan internasional, serta pembahasan terkait Papua Barat yang beberapa saat lalu sempat disinggung dalam Majelis Umum PBB," ujar Menhan Fiji, Ratu Kubuabola.

Menurut keterangan Menhan RI Indonesia telah meminta beberapa negara sahabat, seperti Australia, untuk membicarakan hal tersebut kembali dengan keenam negara yang menyinggung permasalahan tersebut di PBB.

"Kami juga membahas Papua Barat. Kami meminta, tolong jelaskan kepada enam negara itu bagaimana sebenarnya wilayah paling barat Indonesia tersebut. Kita kan inginnya berdamai, kerjasama pertahanan, tapi tampaknya keenam pimpinan negara itu tidak ingin damai. Makanya saya minta kepada Menlu dan Menhan Australia untuk menyampaikan pesan damai," ujar Menhan.

Sementara itu, ketika ditanyai mengenai isu adanya anggota ISIS yang menyelinap ke dalam demonstrasi damai 4 November yang berlangsung hari ini, Menteri Ryamizard mengatakan hal tersebut mungkin terjadi. 

"Seperti yang saya katakan kemarin, semuanya mungkin terjadi. Para demonstran kan sudah memberikan data berapa orang yang ikut demo, siapa saja pemimpinnya, jadi kalau memang ada militan ISIS yang 'gabung' bisa saja ada. Mereka ini yang menyebarkan hasutan-hasutan. Nanti ujung-ujungnya FPI yang disalahkan, kan kita tak mau itu terjadi," ujar Menteri Ryamizard. 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya