Di Gedung Putih, Trump Sebut Obama 'Orang yang Sangat Baik'

Pertemuan Obama-Trump yang seharusnya hanya 15 menit, berlangsung lebih lama, sekitar 90 menit.

oleh Elin Yunita Kristanti diperbarui 11 Nov 2016, 01:38 WIB
Diterbitkan 11 Nov 2016, 01:38 WIB

Liputan6.com, Washington DC - Ini adalah pertemuan yang tak pernah diharapkan seorang Barack Obama: Donald Trump -- bukan Hillary Clinton -- yang menemuinya di Oval Office Gedung Putih untuk membicarakan soal transisi damai kepemimpinan Amerika Serikat.

Namun itulah yang terjadi pada Kamis 10 November 2016, dua hari setelah pemenang Pilpres 2016 diumumkan.

Seperti dikutip dari situs NPR, Jumat (11/11/2016), itu mungkin adalah salah satu momentum paling surealis dalam sejarah politik Negeri Paman Sam. Sebuah hal yang seakan tak nyata.

Keduanya saling berjabat tangan, tersenyum, dan mengatakan hal-hal baik. Kontras dengan apa yang pernah terlontar sepanjang kampanye Pilpres 2016.

Miliarder nyentrik itu berkali-kali mengklaim, Obama adalah pemimpin yang tak kompeten. Bahkan menyebutnya sebagai 'presiden terburuk' dalam sejarah AS.

Sebaliknya, Obama -- yang kala itu berkampanye untuk Hillary Clinton -- menyebut, 'Trump tak pantas jadi presiden'.

Keduanya bertemu dengan para jurnalis sekitar pukul 12.45, setelah menggelar pertemuan sekitar 90 menit.

"Saya ingin menekankan kepada Anda, Bapak Presiden Terpilih, bahwa kami akan melakukan apapun untuk membantu kesuksesan Anda. Sebab, jika Anda sukses, itu berarti keberhasilan negara ini," kata Obama kepada Trump, seperti dikutip dari People.

Kepada wartawan, Obama mengatakan, sejumlah hal dibahas dalam pertemuannya dengan Trump, di antaranya terkait pengaturan Gedung Putih, kebijakan luar negeri, dan kebijakan dalam negeri.

"Seperti yang saya katakan, prioritas pertama adalah untuk menfasilitas transisi yang memastikan...keberhasilan presiden terpilih."

Obama menambahkan, sangat penting bagi semua pihak, terlepas dari perbedaan partai politik dan kepentingan, untuk bekerja sama.

Trump yang berbicara setelahnya berkali-kali menyebut Obama sebagai 'orang yang sangat baik'.

"Bapak Presiden, adalah kehormatan bagi saya untuk bertemu dengan Anda. Saya berharap kita bisa bertemu lagi dalam banyak kesempatan," kata dia.

Ia juga menggarisbawahi, bahwa pertemuan mereka yang seharusnya hanya 15 menit, berlangsung lebih lama, sekitar 90 menit.

Tak hanya membicarakan soal kesulitan di dunia, menurut taipan properti itu, ia dan Obama juga bicara soal pencapaian-pencapaian yang telah dihasilkan.

Pertemuan Trump dan Obama berlangsung sejak pukul 11.00 waktu setempat.

Ibu Negara Michelle Obama juga menggelar pertemuan dengan calon penggantinya Melania Trump. Sementara, Kepala Staf Gedung Putih Denis McDonough terlihat berjalan-jalan di taman Gedung Putih bersama menantu Trump, suami Ivanka, Jared Kushner yang memainkan peran kunci dalam kampanye mertuanya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya