Satu Jenazah Penumpang Pesawat Militer Rusia Berhasil Ditemukan

Jatuhnya pesawat militer Rusia menimbulkan berbagai spekulasi. Namun Kremlin menegaskan masih terlalu dini untuk menyimpulkan.

oleh Khairisa Ferida diperbarui 25 Des 2016, 17:08 WIB
Diterbitkan 25 Des 2016, 17:08 WIB
Ilustrasi Rusia
Ilustrasi Rusia (Reuters)

Liputan6.com, Moskow - Satu jenazah penumpang pesawat militer Rusia yang dilaporkan jatuh di Laut Hitam berhasil ditemukan. Pesawat nahas yang tengah dalam perjalanan menuju Suriah tersebut diketahui mengangkut 92 orang, termasuk di antaranya anggota band militer terkenal Rusia, Alexandrov.

"Tim penyelamat juga berhasil menemukan dokumen pribadi milik sejumlah penumpang," ujar Kementerian Pertahanan Rusia seperti dilansir Independent, Minggu (25/12/2016).

Sejauh ini belum disebutkan terdapat korban selamat.

Sebelumnya dilaporkan, tim penyelamat berhasil menemukan puing-puing pesawat jenis Tu-154. Pesawat tersebut hilang dari radar 20 menit setelah lepas landas dari Sochi pada 05.20 waktu setempat.

Pesawat tersebut rencananya terbang ke Provinsi Latakia, Suriah.

Juru bicara Kementerian Pertahanan, Igor Konashenkov, mengatakan bahwa pesawat tersebut membawa penumpang yang akan melakukan pertunjukan Tahun Baru untuk pasukan Rusia yang bertugas di Suriah.

Pertunjukan tersebut dijadwalkan akan dilakukan di pangkalan udara Rusia Hmeimim, dekat Latakia.

"Pesawat itu membawa 84 penumpang dan delapan awak. Sembilan di antaranya wartawan Rusia," kata Kementerian Pertahanan Rusia.

Viktor Ozerov, ketua komite urusan pertahanan di majelis tinggi parlemen Rusia, mengatakan dalam sambutannya bahwa ia mengesampingkan aksi terorisme sebagai kemungkinan penyebab kecelakaan itu.

Sementara itu, juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov mengatakan, terlalu dini untuk menyimpulkan penyebab kecelakaan. Menurutnya, Presiden Putin terus diinformasikan perkembangan terbaru.

Daftar nama penumpang sendiri sudah dirilis oleh Kementerian Pertahanan Rusia. Termasuk di antaranya adalah pemimpin band militer, Valery Khalilov.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya