Media Inggris BBC Bentuk Tim Khusus Penghalau Berita Hoax

Reality Check demikian sebutannya, berharap akan mendapat posisi permanen di BBC. Mereka didukung oleh tim yang menargetkan berita palsu.

oleh Arie Mega Prastiwi diperbarui 14 Jan 2017, 07:36 WIB
Diterbitkan 14 Jan 2017, 07:36 WIB
Media Inggris BBC Bentuk Tim Khusus Penghalau Berita Palsu
Media Inggris BBC Bentuk Tim Khusus Penghalau Berita Palsu (PA)

Liputan6.com, London - Media Inggris, BBC kini tengah membentuk tim khusus untuk mengecek sebuah fakta dan menghalau berita palsu atau hoax.

Di tengah meningkatnya kekhawatiran di kalangan politisi dan perusahaan media tentang dampak informasi palsu yang beredar online, pemimpin redaksi James Harding mengatakan kepada staf pada hari Kamis bahwa BBC akan "memfokuskan diri dalam pertempuran terhadap berita bohong, distorsi, dan terlalu membesar-besarkan".

Tim Reality Check demikian sebutannya, berharap akan mendapat posisi permanen di BBC. Mereka didukung oleh tim yang berdedikasi menargetkan cerita atau fakta palsu yang dibagikan secara luas di media sosial.

"BBC tidak dapat mengedit internet, tapi kami tidak akan tinggal diam juga," kata Harding, seperti dikutip The Guardian, Jumat (13/1/2017)

"Kami akan memerika fakta terutama berita-berita yang disebar di platform populer seperti Facebook, Instagram, dan media sosial lainnya," tegasnya.

"Kami bekerja sama dengan Facebook, untuk melihat bagaimana efektifnya kinerja tim kami," tambahnya lagi.

"Dan kami ingin Reality Check untuk menjadi lebih dari sekedar pelayanan publik, kami ingin menjadi sangat populer. Kami akan menggunakan berbagai format termasuk online, di TV dan di radio untuk memastikan fakta-fakta yang lebih menarik daripada sekedar kebohongan," tandasnya.

Informasi palsu di acara besar seperti referendum Inggris dan pemilu AS kerap kali beredar di media sosial. Berita-berita palsu banyak beredar demi mendapat iklan dan tentu saja memecah belah.

Facebook telah dipilih sebagai salah satu platform yang memungkinkan cerita palsu banyak berkembang.

Akhir tahun medsos terbesar itu mengumumkan rencana untuk memungkinkan pengguna memberi tanda bahwa itu berita palsu. Dengan tindakan itu, ada bantuan dari pihak ketiga --seperti FullFack dan Snopes-- untuk memeriksa kebenaran.

Tim Reality Check yang dimiliki BBC akan fokus menghalau berita yang jelas-jelas bohong demi mengacaukan pemikiran masyarakat umum dan mempercayai bahwa itu adalah berita dari media sungguhan.

Gara-gara Trump?

Keputusan untuk melawan berita palsu datang dari debat sensitif di berbagai media sosial. Terutama, setelah laporan datang dari media besar terkait dengan bocornya dokumen yang berisi tingkah pola cabul Presiden Donald Trump.

Di konferensi pers perdananya, Trump menunjuk reporter CNN dengan mengatakan, "organisasi kamu muat berita palsu."

Oleh sebab itu, pendekatan yang digunakan BBC untuk mencegah berita palsu adalah lebih memilih 'slow news', menggunakan analisis in-depth demi memberi pengertian lebih dalam kepada pembacanya.

Rencana ini juga mencakup membangun jaringan keahlian menggambar pada staf di BBC, menciptakan "unit intelijen" dalam World Service. Sejaun ini unit itu telah menerima 290 juta pound sterling untuk memperluas jangkauannya ke bahasa-bahasa asing lainnya, dan menempatkan lebih banyak sumber daya manusia ke dalam jurnalisme data.

Pimred Harding mengatakan perusahaan itu telah dibanjiri oleh berita pada tahun 2016 karena dunia "hidup di zaman ketidakstabilan".

"Aturan normal terganggu oleh pertumbuhan ekonomi yang rendah dan ketidaksetaraan yang tinggi; inovasi teknologi memacu perubahan perilaku dan ketidakamanan kerja; politik identitas menggantikan partai-partai lama dan memicu narasi kebohongan."

"Kita juga perlu menjelaskan apa yang mengendalikan berita. Kami membutuhkan berita lambat atau slow news, berita dengan lebih mendalam - data, investigasi, analisis, keahlian - untuk membantu kami menjelaskan kepada publik."

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya