Liputan6.com, Sichuan - Di saat jutaan orang China mudik untuk merayakan libur Tahun Baru Imlek bersama keluarga mereka, Luoluo yang berusia 24 tahun sibuk menjawab pesan aplikasi seluler dari pria-pria putus asa yang mencari pacar kilat yang bisa disewa untuk ditunjukkan kepada orangtua mereka.
Saat mudik dalam masa liburan tersebut, yang dimulai Jumat 27 Januari 2017, para lajang sering menjadi sasaran ceramah dari sanak saudara yang menekankan pentingnya pernikahan dan mempertahankan garis darah keluarga.
Beberapa lajang akhirnya menyewa pacar palsu untuk menenangkan orangtua mereka. Namun ledakan penggunaan ponsel pintar dalam beberapa tahun terakhir mengakibatkan orang dapat membayar kencan seperti itu lewat beragam aplikasi seluler.
Advertisement
Hanya lewat beberapa klik, [pacar sewaan](sekitar Rp 2 ribu hingga Rp 3,8 juta per jam "") pun didapat.
"Lebih dari 1.000 pengguna aplikasi kami telah mendaftar sebagai pacar untuk disewa pada libur Tahun Baru," kata Cao Tintian, pendiri aplikasi pacar sewaan Hire Me Plz, yang dikutip dari VOA News, Jumat (27/1/2017).
Para pelanggan aplikasi membayar sekitar 1 yuan (US$0,15) sampai 1.999 yuan atau berkisar Rp 2 ribu hingga Rp 3,8 juta per jam untuk kencan makan malam, mengobrol, satu permainan mah-jong atau bahkan pijat kaki.
Harga melonjak sekitar Tahun Baru. Ribuan lajang menarik berusia 20-an seperti Luoluo meminta honor 3.000 yuan sampai 10.000 yuan atau sekitar Rp 5,8 hingga Rp 19 juta per hari.
"Saya masih mencari orang-orang untuk memenuhi slot waktu saya," ujar seorang perempuan dari Provinsi Sichuan, yang tinggal memiliki dua slot setengah hari untuk seminggu ke depan.
"Tapi hanya untuk mereka yang tinggal di provinsi yang sama. Saya tidak punya waktu untuk bepergian jauh," tambahnya.
Selain Hire Me Plz, ada lima aplikasi besar penyewa pacar, yang mendapat uang dengan mengambil komisi, dan juga dari biaya langganan.
"Model bisnis kami masih baru, meskipun semakin banyak orang muda yang menerima ide menjual waktu mereka sebagai komoditas," ujar Cao di kantor pusat perusahaan di Beijing, yang memperkirakan bisnis penyewaan pacar ini akan menjadi pasar bernilai miliaran dolar dalam lima tahun.
Sejak diluncurkan tahun 2015, Hire Me Plz telah mengumpulkan 700.000 pengguna dan 1,7 juta pengikut di Tencent milik WeChat, jaringan media sosial seluler terbesar di China.
Menuai Kritik
Penyewaan pacar -- di dunia maya maupun nyata -- telah memicu kritikan dalam beberapa tahun terakhir. Sejumlah netizen di media sosial dan para ahli hukum mempertanyakan moralitas dan legalitas bisnis tersebut.
"Tidak ada larangan yang jelas dalam aturan China menyangkut penyewaan pacar. Namun ada risiko-risiko ddi dalamnya, yang juga mungkin melanggar aturan dalam batas-batas tertentu," tulis kantor berita pemerintah China News Services bulan ini, yang mengutip Li Hongzhao, pejabat di Komite Undang-undang Kriminal pada Asosiasi Pengacara Beijing.
Li mengatakan terkadang sulit mendefinisikan batas-batas keintiman yang pantas, dan kapan tindakan intim itu menjadi serangan seksual.
Seks tidak menjadi bagian layanan-layanan yang ditawarkan dalam aplikasi seluler tersebut. Prostitusi adalah ilegal di China.
Cao dari Hire Me Plz mengatakan tujuan awal aplikasinya adalah untuk membantu mengatasi masalah kesepian yang dirasakan anak-anak muda, yang meninggalkan rumah untuk bekerja sendiri di kota-kota besar.
"Saya mencari cara yang lebih efektif untuk mengajak orang kencan. Siapa yang ingin berbincang selama berbulan-bulan via jaringan sosial dan berakhir tanpa apa pun?"
Di negara lainnya di Asia, layanan pacar sewaan sebagian besar berbasis laman, seperti Soulmate di Korea Selatan dan Pally Asia di Singapura.
Pally Asia, yang menyebut dirinya sarana "menyewa teman", berencana untuk meluncurkan aplikasi dalam semester pertama tahun ini.