Liputan6.com, Jakarta - Bencana alam dan tragedi kemanusiaan kerap merenggut banyak korban nyawa. Meski tak ada bukti sahih, banyak yang menyakini, masih ada jiwa-jiwa yang 'tersesat' yang menghuni lokasi atau tempat di mana malapetaka terjadi.
Seperti yang terjadi di Jepang pada musim panas 2011, seorang sopir taksi mengangkut seorang perempuan yang minta diantar ke Stasiun Mianmihama.
Sopir taksi itu pun bingung, dan mengatakan bahwa tak ada lagi yang tersisa di distrik di mana stasiun berada.
Advertisement
Kemudian, sang penumpang bertanya dengan suara gemetar, "apa saya sudah mati?"
Sontak sopir menoleh, dan menemukan kursi penumpang belakang sudah kosong.
Entah benar atau sekedar ilusi, kisah-kisah 'horor' seperti itu lazim muncul dari sejumlah lokasi, dari bekas gedung WTC yang hancur akibat serangan teror 11 September 2001 hingga Pompei, kota yang binasa akibat amuk Gunung Vesuvius pada tahun 79 Masehi.
Berikut 6 lokasi tragedi yang menyimpan kisah horor, seperti dikutip dari situs Listverse, Selasa (31/1/2017):
1. Maut di Kapal Queen Mary
Pada Desember 2011, Kelly Ryann Dorrel tercebur dari dek Kapal Queen Mary. Ia terjun dari ketinggian 23 meter ke perairan yang nyaris beku.
Kekasihnya sudah berupaya meraih tubuhnya, namun gagal. Maka pria itu pun terjun ke laut demi menyelamatkan sang pujaan hati. Sayang, upayanya tak berhasil.
Korban dinyatakan meninggal dunia di rumah sakit, beberapa jam setelah tragedi.
Sebelum kejadian tersebut, kematian demi kematian terjadi, yang terkait dengan Queen Mary.
Sebanyak 200 awal HMS Curacoa tewas saat Queen Mary menabraknya, hingga membuat kapal itu terbelah -- di tengah Perang Dunia II.
Maka tak heran, Queen Mary dianggap angker, konon ia dihantui arwah-arwah gentayangan.
Seorang bartender di kapal tersebut setuju, Queen Mary adalah salah satu tempat paling berhantu di Amerika Serikat.
Suatu ketika, salah seorang pelanggan mengaku melihat sosok 'orang mati' berdiri di sebelah sang bartender.Â
Advertisement
2. Erangan di Bekas Lokasi Teror 9/11
Gedung One World Trade Centre atau dikenal juga dengan Freedom Tower adalah bangunan yang terdiri dari 104 lantai dengan tinggi 1.776 kaki atau 541 meter.
Gedung itu didirikan di bekas menara kembar World Trade Center (WTC) yang hancur akibat serangan teroris pada 11 September 2001.
Kala itu, Rabu dini hari yang makin dingin oleh rintik hujan. Saat jarum jam menunjuk ke pukul 03.15. Seorang warga Tribeca, Kenny Cummings terbangun dari tidurnya karena mendengar suara aneh, sayup-sayup mirip lolongan.
Kenny merasa bulu kuduknya berdiri. Merinding. "Saat itu aku terbangun karena mendengar suara itu," kata Kenny Cummings, seperti dikutip dari News.com.au.
Menurut Kenny, suara yang terdiri dari 'dua nada' itu terdengar selama berjam-jam. "Kupastikan semua orang di pusat kota mendengarnya. Suara itu amat jelas dan mengerikan," ujar Kenny.
Para ilmuwan mengatakan, suara-suara itu disebabkan oleh angin
Namun tak semua puas dengan penjelasan itu. Sejumlah orang mengaku mendengar suara ratapan menakutkan. Lainnya mengira mendengar suara dari roh dari orang-orang yang kehilangan nyawa mereka di sana.
3. Arwah Korban Tsunami 2004 Thailand
Sebanyak 230 ribu orang tewas hari itu, Minggu 26 Desember 2004, saat 2 lempeng bawah laut di lepas pantai barat Sumatera bersubduksi, mengguncang Bumi selama 10 menit dengan kekuatan setara 2 juta bom atom.
Gempa 9,1 skala Richter itu memicu gelombang raksasa hingga ketinggian 30 meter yang menghantam pesisir 12 negara termasuk Indonesia, Thailand, Sri Lanka, India, Maladewa, Thailand, Myanmar, Malaysia, Somalia, Tanzania, Seychelles, Bangladesh, dan Kenya.
Mereka yang kala itu sedang berbelanja di pasar-pasar di Aceh, berolahraga pagi di pantai, atau berekreasi di laut dangkal di Thailand menjadi saksi kedahsyatan alam. Panik terjadi, orang tak tahu harus berbuat apa dan lari ke mana. Aparat yang tak siap menghadapi bencana sekolosal itu pontang-panting.
Gelombang gergasi menghancurkan banyak desa di Thailand. Sejak saat itu cerita-cerita hantu berseliweran.
Seorang sopir taksi bernama Lek yakin, ia mengangkut tujuh penumpang hantu pada malam hari di tahun 2005.
Setelah tawar menawar harga, Lek menjalankan mobilnya menuju Pantai Kata. Namun, sesampainya di sana kursi penumpang kosong.
Pria itu pun memutuskan mencari pekerjaan baru. Ia terlalu takut mengemudi pada malam hari.
Tak hanya itu, seorang petugas keamanan di Andaman juga memilih keluar dari pekerjaannya, ia tak tahan mendengar apa yang diyakininya sebagai suara teriakan dari arwah perempuan asing yang tewas di hotel yang dihantam tsunami.
Yang paling mengerikan adalah kisah tentang keluarga yang kerap mendapat telepon pada siang dan malam hari. Saat mengangkat telepon itu, mereka mengaku mendengar suara kerabat dan temannya yang berteriak memohon diselamatkan dari pembakaran di krematorium.
Advertisement
4. Kerasukan Arwah Korban Tsunami Jepang
Pada 2011, salah satu gempa bumi terdahsyat dalam sejarah Jepang melanda, memicu tsunami yang menghancurkan.
Ribuan orang kehilangan nyawa mereka. Puing-puing bahkan terbawa hingga perairan pantai Amerika Utara setelah beberapa tahun.
Gempa besar bahkan menggeser Bumi pada porosnya, memperpendek hari selama satu mikrodetik.
Setelahnya, sejumlah mereka yang selamat mengaku melihat tetangganya yang tewas, dalam kondisi basah kuyup, muncul di depan rumah.
Lainnya mengaku melihat tatapan mata gelap dari genangan air. Sejumlah orang juga dilaporkan mengalami kerasukan dan meminta bantuan paranormal.
Para ahli jiwa berpendapat, penampakan tersebut dipicu trauma atau post-traumatic stress disorder (PTSD).
5. Jerit Penderitaan di Kamp Kematian Nazi
Auschwitz di Polandia adalah kamp konsentrasi Nazi yang sarat kematian. Di sana lebih dari satu juta orang meninggal di kamar gas atau ditembak dengan keji selama Perang Dunia II.
Banyak wisatawan yang berkunjung ke sana mengaku mengalami gelombang kesedihan yang luar biasa. Beberapa bahkan mengaku disentuh tangan tak kasat mata saat memasuki ruangan yang pernah difungsikan sebagai kamar gas.
Juga diklaim bahwa burung pun enggan memasuki kompleks Auschwitz, kalaupun ada yang masuk, hewan bersayap itu diam, sama sekali tak berkicau.
Terlepas dari semua klaim tersebut, para pemburu hantu profesional tidak pernah sengaja datang ke sana untuk melakukan penyelidikan. Demi menghormati keluarga korban.
Advertisement
6. Lolongan di Rumah Bordil Pompeii
Pompeii hancur akibat letusan Vesuvius pada tahun 79 Masehi. Ironisnya, abu panas yang dimuntahkan gunung tersebut mengabadikan saat-saat terakhir apapun yang ada di kota kuno Romawi itu.
Ekskavasi yang diawali pada akhir Abad ke-16 menemukan jasad-jasad manusia yang berubah jadi 'batu'.
Pun dengan lanskap kota -- bangunan, simbol-simbol misterius, rumah-rumah mewah para bangsawan, roti yang masih tergeletak dalam oven, juga tempat pelacuran yang dipenuhi fresko erotis serta patung-patung mesum.
Temuan tersebut membuat Pompeii dijuluki 'kota maksiat'. Diperkirakan ada 35 rumah bordil di seantero Pompeii. Yang ditandai dengan lukisan dinding atau fresko erotis.
Sejak ditemukan kembali, Pompeii menjadi objek penelitian juga wisata. Tak terhitung banyaknya film dokumenter yang diambil tentangnya.
Tak hanya fakta sejarah dan pengetahuan tentang bencana alam yang menguburnya, kisah-kisah horor tentang Pompei pun kemudian terkuak.
Selama wawancara TV yang dilakukan Josh Gates, penjaga di reruntuhan Pompeii mengklaim mendengar teriakan pada malam hari saat dia bertugas.
Seorang kru televisi merasa darahnya membeku saat ia mendengar suara langkah kaki di belakangnya, dari sosok tak kasat mata.
Juga dilaporkan suara menakutkan dari apa yang pernah digunakan sebagai rumah bordil, juga erangan suara dari Kuil Dewi Isis.
Sejumlah orang juga mengklaim mendengar jeritan bergema di jalanan kosong dari masa lalu, di tengah kegelapan malam.
Â