10 Bangunan Buatan Nazi yang Bertahan Hingga Kini

Banyak di antara bangunan itu yang hancur akibat perang, tapi ada beberapa yang lolos dari kehancuran dan menjadi pengingat pahit.

oleh Alexander Lumbantobing diperbarui 06 Feb 2017, 14:00 WIB
Diterbitkan 06 Feb 2017, 14:00 WIB
Mengintip Prora, Hotel Mewah Misterius Peninggalan Hitler
Prora hotel peninggalan Hitler dengan 10 ribu kamar.

Liputan6.com, New York - Penguasa Nazi di bawah Adolf Hitler memandang arsitektur sebagai cara untuk menebar ketakutan dan hormat. Hitler, sebagaimana lazimnya warga Jerman, memiliki kekaguman kepada dunia purba, khususnya Yunani dan Romawi.

Ketika dunia seni berubah sedemikian cepatnya, ia menganggap pergerakan itu sebagai sesuatu yang merendahkan seni.

Bersama-sama dengan arsitek andalannya, Albert Speer, Hitler menghidupkan lagi gaya arsitektur konservatif dan monolitik yang mengesankan sekaligus menakutkan bagi banyak orang.

Dikutip dari warandhistoryonline.com pada Rabu (6/2/2017), estetika struktur-struktur itu dimaksudkan untuk memamerkan kekuasaan tak terbendung bangsa Jerman.

Banyak di antara bangunan itu yang hanncur karena perang, tapi ada beberapa yang lolos dari kerusaka dan menjadi pengingat pahit akan kekejaman rezim itu. Beberapa diantaranya dialihfungsikan untuk gedung lain. 

Berikut ini adalah 10 bangunan Nazi Jerman yang masih ada hingga sekarang:

1. Olympiastadion di Berlin

(Sumber Bundesarchiv dan Wolfgang26 via Wikimedia

Tempat penyelenggaraan Olimpiade paling terkenal ini dibangun di atas Deutsche Stadion yang terletak dalam hutan Grunewald. Hitler menanggapnya sebagai sarana bagus untuk propaganda yang membuktikan superiotas bangsa Jerman sekaligus menegaskan bangasanya sebagai penerus tradisi Yunani.

Para arsiteknya adalah Albert dan Werner March, keduanya adalah putra Otto March yang sebenarnya ditugaskan untuk membangun gelanggang tersebut sebelum Hitler naik ke tampuk kekuasaan. Pembangunan berlangsung dari 1934 hingga 1935.

Ketika selesai, luas keseluruhannya adalah 1,32 kilometer persegi. Dari timur ke barat, kompleks itu mencakup Olympiastadion, Maifeld yang berdaya tampung 50 ribu orang dan amfiteater Waldbühne berkapasitas 25 ribu orang. Kemudian dilengkapi juga dengan beberapa bangunan dan fasilitas lain untuk beberapa cabang olahraga di utara.

Para atlet Jerman meraup medali terbanyak pada Olimpiade Musim Panas 1936, tapi seorang pelari dan pelompat tinggi berkulit hitam dari Amerika Serikat bernama Jesse Owens menyebalkan Hitler.

Sekarang, bangunan itu merupakan rumah bagi kelompok sepakbola Hertha BSC.

2. Kampung Olympiade Berlin

(Sumber Bundesarchiv dan A. Savin via Wikimedia

Selain gelanggang raksasa, suatu kampung Olimpiade dibangun pada 1934, berkedudukan di Estal in Wustermark, sisi barat Berlin, sejauh 19 kilometer dari pusat kota.

Kampung atlet itu menampung 4000 orang dari seluruh dunia pada saat laga dan memiliki asrama 2 lantai, kawasan makan, sebuah kolam renang, dan sejumlah fasilitas latihan.

Selama Perang Dunia II, tempat penampungan itu menjadi rumah sakit bagi tentara Wehrmacht yang cedera, namun direbut pasukan Uni Soviet pada 1945 dan diubah menjadi markas militer pasukan pendudukan Uni Soviet. Bahkan ada dugaan penggunaannya sebagai tempat penyiksaan oleh KGB.

Baru-baru ini ada beberapa upaya untuk memulihkan sebagian perkampungan itu, namun belum berhasil. Kemudian, muncul gagasan untuk menjadikannya sebagai museum hidup. Bangunan asrama yang dulu dihuni Jesse Owens telah diperbaiki seluruhnya dan menjadi tujuan wisata harian.

3. Resor Liburan Prora

Koloss von Prora. (Sumber warandhistoryonline.com)

Prora adalah sebuah resor pantai yang terletak di pantai Rugen, Jerman, dan menjadi bagian dari proyek Strenght through Joy antara 1936 hingga 1939.

Organisasi itu adalah adalah organisasi liburan dalam Nazi Jerman yang dikelola negara dengan tujuan promosi manfaat-manfaat paham Nasionalisme Sosialisme. Pada 1930-an, organisasi itu menjadi penyelenggara wisata terbesar sedunia.

Resor pantai Prora dirancang oleh Clemens Klotz setelah memenangkan kompetisi rancangan oleh Hitler dan Speer. Lebih dari 9.000 pekerja terlibat dalam pembangunan.

Bangunan utama memilikui panjang 4,5 kilometer dan terletak 150 meter jauhnya dari garis pantai. Kompleks itu memiliki 8 blok perumahan, beberapa kolam renangan, dan teater. Fasilitas itu dirancang untuk dapat menampung hingga 20 ribu orang tamu sekaligus.

Pembangunannya terhenti karena perang. Selama perang, kompleks itu menjadi tempat penampungan pengungsi dan resor tambahan bagi para wanita militer.

Setelah perang, tempat itu dicaplok oleh Uni Soviet. Awalnya sebagai Pangkalan Angkatan Bersenjata Uni Soviet, lalu dipakai menjadi perumahan Angkatan Bersenjata Jerman Timur yang dibentuk pada 1956.

4. Menara Meriam Udara (Flak)

Menara Flakturm IV G di Hamburg. (Sumber warandhistoryonline.com)

Menara-menara itu merupakan struktur berbahan beton yang dipergunakan untuk pertahanan anti-udara dan perlindungan warga sipil saat pemboman atas Jerman dan Austria.

Ada 3 menara di Berlin, dua di antaranya berdiri. Ada 3 menara lagi di Wina, Austria. Menara L dan menara dekat Obere Augartenstrasse masih ada hingga sekarang.

Menara-menara itu dibangun sangat kokoh sehingga tidak pernah ada upaya besar-besara untuk merobohkannya. Memang ada beberapa yang hancur saat perang, tapi beberapa menara yang tersisa diubah menjadi restoran, kelab malam, atau toko-toko musik. Tapi ada beberapa yang dibiarkan terbengkalai.

5. Lapangan Pawai Partai Nazi di Nuremberg

(Sumber Bundesarchive dan Stefan Wagner)

Dalam bahasa Jerman, tempat seluas 28,5 kilometer persegi yang terletak di pinggiran Nuremberg itu disebut dengan Reichsparteitagsgelände yang pernah menjadi tempat rapat akbar Partai Nazi, lengkap dengan pidato berapi-api oleh Hitler.

Keseluruhan kompleks memiliki banyak struktrur, bahkan ada yang dibangun sebelum masa Nazi Jerman. Misalnya Aula Luitpold dan Aula Kehormatan yang dibangun untuk menghormati para prajurit Nuremberg yang gugur saat Perang Dunia I.

Bangunan terbesar sekaligus terawetkan adalah Aula Kongres. Peletakan batu pertama rancangan Ludwig dan Franz Ruff dari Nuremberg itu dilakukan pada 1935, tapi pembangunannya sendiri tidak pernah selesai.

Bangunan itu dimaksudkan menjadi pusat kongres NSDAP dan dilengkapi dengan atap topangan mandiri dengan kapasitas 50 ribu kursi. Bangunan ini terletak di pantai dan menjorok ke Danau Dutzendteich, sekaligus menjadi gerbang masuk ke halaman pawai.

Bangunan yang bagian luarnya mendapat inspirasi dari Koloseum di Roma ini memiliki tinggai 39 meter dengan diameter 250 meter. Sebenarnya, tinggi bangunan dirancang mencapai 70 meter.

6. Haus der Kunst di Munich

(Sumber Meister Eiskalt)

Rumah Seni di Munich ini merupakan gudang bagi gagasan estetika Hitler melawan hal yang disebutnya sebagai "seni yang terhina", misalnya melalui pameran bertajuk "Pameran Seni Jerman Raya" pada 18 Juli 1937.

Bangunan itu dirancang oleh Paul Ludwig Troost dan dianggap sebagai contoh monumental pertama arsitektur Nazi. Troost adalah arsitek favorit Hitler selain Speer. Rancangan neoklasik oleh Troost dianggap sejalan dengan visi diktator itu tentang masa depan arsitektur.

Haus der Kunst dibangun antara 1933 dan 1937. Pada 1939, bangunan itu menjadi tempat perayaan 2000 tahun kebudayaan Jerman dengan keterlibatan ribuan aktor dan latar panggung yang amat mahal.

Setelah perang, bangunan itu diubah menjadi aula mess perwira. Belakangan, bangunan itu dikembalikan kepada kegunaan aslinya sebagai rumah seni. Rubanah museum diubah menjadi kelab malam yang disebut-sebut sebagai tujuan paling keren di Munich.

7. Kementerian Penerbangan di Berlin

(Sumber Bundesarchiv dan Peter Kuley)

Detlev-Rohwedder Haus adalah sarana perkantoran terbesar sedunia ketika dibangun pada 1936 dan paling dikenal sebagai perumahan Kementerian Penerbangan bagi Third Reich. Dulunya ia menjadi rumah bagi Luftwaffe (Angkatan Udara) bersama-sama dengan dinas penerbangan sipil Jerman.

Bangunan dirancang oleh Ernst Sagebiel, seorang arsitek kondang yang bertanggungjawab untuk rancangan rekonstruksi bandara Tempelhof.

Karena ukurannya yang amat besar, Detlev Rohwedder Haus disebut-sebut sebagai "arsitektur intimidasi bergaya khas Nasionalisme Sosialis", lengkap dengan kerangka perkuatan kerangka yang bagian luarnya dilapisi batu gamping dan travertine (sejenis pualam).

Bangunan 7 tingkat itu memiliki luar lantai 112 ribu meter persegi, 2.800 kamar, lorong sepanjang 7 kilometer, 4000 jendela, dengan bebatuan yang berasal lebih dari 50 tambang.

Bangunan dikerakan dalam 18 bulan menggunakan tenaga paksa yang bekerja rangkap, termasuk pada hari Minggu. Seribu ruang pertama diserahterimakan pada Oktober 1935, hanya 8 bulan setelah mulai pembangunan.

Setelah selesai, bangunan itu ditempati oleh 4000 birokrat, ditambah dengan para sekretaris mereka. Sekarang, bangunan itu menjadi tempat Kementerian Keuangan Federal Jerman.

8. Pangkalan Kapal Selam Keroman di Lorient

(Sumber warandhistoryonline.com dan Bundesarchiv)

Pada 1940, Admiral Agung Karl Donitz memerlukan basis operasi di pantai-pantai Prancis yang menghadap Samudra Atlantik. Pangkalan Kapal Selam Keroman dikenal sebagai titik mulainya operasi-operasi U-boat, terutama yang menyasar konvoi pasokan Pasukan Sekutu.

Antara Februari 1941 dan Januari 1942, ada 3 bangunan beton diperkuat yang didirikan di semenanjung Keroman, dekat Lorient, Prancis. Kompleks itu memiliki daya tampung hingga 30 kapal selam tersamarkan.

Walaupun Lorient rusak berat karena pemboman Sekutu, pangkalan itu menyintas hingga akhir perang. Lorient tetap dikuasai pasukan Nazi Jerman hingga Mei 1945, walaupun mereka dikepung pasukan Amerika.

Karena bangunannya sukar dihancurkan, pasukan Sekutu memutuskan untuk meratakan Lorient agar memutuskan pangkalan itu dari saluran utama pasokan.

Setelah pembebasan Prancis, pangkalan itu dipergunakan oleh Angkatan Laut prancis dan dinamai Pangkalan Ingénieur Général Stosskopf pada Juli 1946.

Nama itu berasal dari Jacques Stosskopf, warga Jerman dari Alsace , yang pernah menjadi salah satu insinyur utama dalam pembangunan, sekaligus sebaga mata-mata bagi pasukan perlawanan Prancis.

Stosskopf menjadi sumber intelijen utama tentang pangkalan itu dan operasinya selama perang. Pangkalan itu kemudian dilepaskan oleh Angkatan Laut Prancis pada 1997 dan sekarang menjadi lokasi wisata.

9. NS Ordensburg

“Die Burg” di Sonthofen, Jerman. (Sumber warandhistoryonline.com)

Segera setelah pasukan Nazi meraih kekuasaan di Jerman, sang pemimpin ingin memastikan agar sistem pendidikan yang ada terus menyediakan anggota-anggota setia bagi partai.

NS Ordensburg adalah nama bagi kumpulan 3 sekolah yang mirip kastil, yang ditugasi mendidik para pemimpin masa depan bagi partai. Bangunan pertama, Ordensburg Sonthofen in Allgau, didirikan pada 1934, menurut rancangan Hermann Giesler.

Sekolah itu mengasuh kaum elit dan hanya menerima calon-calon terpercaya, yang berasal dari "darah murni", berusia antara 25 hingga 30 tahun. Para calon juga harus sehat secara mental dan jasmani, serta menjadi anggota organisasi manapun di bawah Nazi, misalnya SS, Pemuda Hitler, ataupun Partai Nazi itu sendiri.

Selain Sonthofen, dua sekolah lain di Ordensburg adalah Vogelsang di Eifel dan Krossinsee di Pomerania. Semua sekolah dilengkapi dengan teknologi tercangguh, gim olahraga, teater, dan beberapa saranan lainnya.

Bersama dengan kejatuhan Third Reich, sekolah-sekolah itupun dipakai untuk tujuan-tujuan lain, misalnya untuk kepentingan militer untuk negara-negara yang mewarisinya.

Jadi, Sonthofen dipakai oleh Bundeswehr Jerman, Vogelsang dipakai untuk Angkatan Bersenjata Belgia, dan Krossinsee untuk Polandia.

Hari ini, hanya Krossinsee sajalah yang masih dipakai untuk keperluan militer sebagai markas utama Batalion 2 dan Brigade Tank 12 Angkatan Bersenjata Polandia. Dua kastil lainnya telah menjadi tempat wisata bersejarah.

10. Sarang Elang di Berchtesgaden

Kehlsteinhaus. (Sumber Florian S via Wikimedia)

Kehlsteinhaus, yang oleh Sekutu dijuluki Sarang Elang, dibangun di puncak Kehlsteinhaus, menjulang di atas Obersalzberg pegungan Alpen di Bavaria.

Tempat itu menjadi tempat mewah peristirahatan Hitler dan menjadi hadiah HUT ke-50. Kompleks rancangan Martin Bormann pada 1937 itu dibiayai seluruhnya oleh Partai Nazi.

Rumah besar di puncak gunung itu memiliki lorong-lorong bawah tanah yang dilengkapi dengan lift menuju tempat parkir luas, 124 meter di bawahnya.

Menurut hitungan sekarang, biaya konstruksinya kira-kira 150 juta euro. Ada 12 pekerja yang meninggal dunia saat melakukan pembangunan.

Dekorasi interior dilakukan oleh arsitek kondang kelahiran Hungaria, Paul Laszlo. Sebagai penghargaan, Benito Mussolini, sang diktator Italia, menyumbangkan perapian besar terbuat dari pualam merah.

Pad 4 Mei 1945, anggota pasukan Divisi Lintas Udara 101, bersama-sama dengan  Divisi Lapis Baja ke-2 Angkatan Bersenjata Prancis, menduduki resor terkenal itu.

Sekarang, bangunan itu dimiliki oleh dana wali amanah dan dipakai sebagai restoran dalam ruang. Bagian luar menjadi taman bir. Tempat itu menjadi atraksi turis karena sejarah Sarang Elang itu sendiri.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya