Liputan6.com, Jakarta - Sejumlah pemimpin dunia diketahui terlibat dalam skandal seks yang mengkoyak kerukunan keluarganya, mengguncang panggung politik negara, dan menggegerkan dunia.
Tapi, tidak semua skandal itu bisa menggoyahkan kepemimpinan, misalnya ketika kepemimpinan itu mutlak tanpa oposisi.
Advertisement
Advertisement
Baca Juga
Tapi, bagaimana cerita sesudah skandal itu? Skandal yang melibatkan Bill Clinton dan Monica Lewinsky, misalnya, diakhiri dengan permintaan maaf sang presiden kepada masyarakat, walaupun sempat ada upaya mendepaknya lewat pemakzulan.
Dirangkum Liputan6.com dari beberapa sumber pada Kamis (2/2/2017), berikut ini adalah akhir dari sejumlah skandal seks para pemimpin dunia:
1. Silvio Berlusconi, Italia
Berlusconi malang melintang di panggung politik Italia sejak 1994 dan menjalani 3 masa jabatan selama 17 tahun yang diwarnai dengan skandal seks bersama sejumlah wanita, termasuk beberapa pekerja seks komersial.
Masa kepemimpinannya yang ke keiga, sejak 2008, merupakan yang paling ramai dengan maraknya "bunga-bunga", yaitu pesta bersama para wanita muda di kediaman mewahnya di Roma, Milan, dan Sardinia.
Paling parah, pada 2013 ia terbukti secara hukum telah melakukan seks dengan Karima El Mahroug, seorang penari panggung yang masih berusia 17 tahun saat ditiduri Berlusconi, sehingga mantan pemimpin itu dipenjara selama 7 tahun dan dilarang sepenuhnya kembali ke panggung politik.
Setelah digugat cerai pada 2014 oleh istri ke dua karena kegemaran Berlusconi berselingkuh dengan wanita-wanita muda, ia kemudian bebas untuk menikahi tunangannya, Francesca Pascale, yang lebih muda sekitar 50 tahun.
Advertisement
2. Dominique Strauss-Kahn
Politisi Prancis sekaligus mantan kepala International Monetary Fund (IMF) tersebut dipecat dari jabatannya pada 2011 setelah dituding melakukan serangan seksual terhadap seorang karyawati hotel di New York.
Dakwaan pidana tentang itu dibatalkan pada 2012 dan kasusnya kemudian diselesaikan secara perdata.
Di awal 2015, ia diseret ke pengadilan Prancis dengan tuduhan keterlibatan dalam jejaring prostitusi, tapi mantan calon presiden Prancis itu kedapatan tidak bersalah.
3. Idi Amin Dada, Uganda
Presiden yang sekaligus petinggi militer itu memerintah selama 8 tahun. Masa pemerintahannya diisi dengan represi politik, pembunuhan oleh negara, genosida, korupsi, kekacauan ekonomi, dan pelanggaran HAM.
Tapi, Idi Amin bukan hanya haus darah dengan kematian 100 hingga 500 ribu warganya.
Idi Amin diketahui pernah menikah setidaknya 6 kali, memiliki 50 wanita selingkuhan di luar pernikahan, dan menjadi ayah bagi 35 hingga 45 anak. Ia pernah membangun bisnis menggunakan nama 3 istrinya, tapi kemudian menceraikan mereka melalui siaran langsung di radio.
Kebanyakan dari wanita di sekelilingnya terkena sifilis syaraf, sehingga ditengarai dirinya pun mungkin tertular dari tempat lain, lalu menularkan kepada para wanita itu.
Pada April 1979, ia melarikan diri ketika pasukan Tanzania menyerbu Uganda dan tiba di Libya, walaupun akhirnya menetap di Saudi Arabia.
Idi Amin meninggal pada 16 Agustus 2003 di Jeddah, Saudi Arabia, karena komplikasi organ-organ tubuh. Pemerintah Uganda langsung mengumumkan bahwa jenazahnya akan dimakamkan di Uganda, tapi ternyata malah segera dimakamkan di Saudi Arabia.
Ia tidak pernah diadili karena pelanggaran-pelanggaran berat HAM.
Advertisement
4. Moammar Khadafi, Libya
Diktator ini terkenal dengan pasukan pengawal yang terdiri dari para wanita perawan cantik. Ia berkuasa di Libya selama 40 tahun dengan daftar panjang pelanggaran dan kejahatan.
Tapi, di balik semua kekejiannya, siapa sangka ia sangat menggemari wanita? Pemilihan perawan bagi pasukan pengawal khususnya pun dilakukan terang-terangan.
Menurut pengakuannya, ia "memberdayakan" para wanita dengan cara membuat mereka mengenakan hak tinggi, perhiasan, tata arias, dan bahkan setuju untuk tidak berketurunan.
Pada 2010, Khadafi mengundang 20 wanita muda model dari Italia yang kemudian mengaku diperlakukan seperti ratu. Semua model itu mengaku tidak ada adegan seks yang terlibat.
Sejumlah perempuan mengaku dijadikan budak seks sang diktator. Salah satunya Soraya.
Soraya mengaku berusia 15 tahun pada April 2004 saat dipilih Khadafi untuk menjadi salah satu budak nafsunya.
Khadafi tidak sempat diadili terkait laporan sejumlah wanita. Setelah digulingkan dari kekuasaan, ia ditangkap oleh pasukan Dewan Transisi Nasional dan dibunuh pada 20 Oktober 2011.
5. Kim Jong-il
Pemimpin Besar Korea Utara ini dilaporkan memiliki sejumlah besar pengiring wanita yang dipilihnya sendiri. Warga biasa Korea Utara termasuk yang paling dikekang sedunia.
Jutaan orang kelaparan pada saat elite politik menikmati hidangan-hidangan lobster. Hanya segelintir pejabat yang memiliki telepon genggam.
Walaupun menjalankan negara seperti suatu penjara besar, Kim Jong-il menikmati kehidupan mewah, termasuk makanan nikmat dari berbagai penjuru dunia, perpustakaan, dan sebanyak 20 ribu judul film.
Tak lupa kira-kira 2.000 wanita muda yang cantik untuk keperluan hiburan dan pemenuhan hasrat seksual Pemimpin Besar.
Semua wanita itu tidak boleh lebih tinggi dari 155 centimeter, karena itulah tinggi tubuh Sang Pemimpin Besar.
Advertisement
6. Moshe Katsav, Israel
Jabatan presiden di Israel bukan jabatan yang sangat berkuasa dan hanya bersifat seremonial. Pada 2006, Katsav sedang memasuki tahun ke 6 dalam masa kepresidenan yang biasa saja.
Suatu hari, ia mendatangi Jaksa Agung Israel, Menahem Mazuz, untuk mengadukan dugaan pemerasan yang dilakukan oleh seorang pegawai wanita, dengan dugaan pemerkosaan dan pelecehan seksual. Karena pengaduan itu, malah semakin banyak wanita yang kemudian mengaku mengalami pelecehan.
Ternyata, penyidikan lanjutan malah mengungkapkan bahwa Katsav memang memiliki hubungan tidak pantas dengan terlapor, tapi juga dengan 10 wanita lain yang mengaku dilecehkan secara seksual sewaktu dipekerjakan di bawah Katsav.
Walaupun tidak bisa didakwa selagi menjabat, Mazuz memastikan bahwa Katsav didakwa dengan pemerkosaan, pelecehan seksual, pengkhianatan kepercayaan, penghalangan keadilan, pelecehan saksi, dan penipuan.
Akhirnya ia mengundurkan diri dengan kesepakatan tidak diseret ke pengadilan. Ternyata, kisah itu bocor ke tengah masyarakat.
Katsav ditetapkan bersalah untuk pemerkosaan, pelecehan seksual, melakukan kecabulan dengan memaksa, pelecehan saksi, dan penghalangan keadilan. Ia mencoba naik banding, tapi kalah.
Katsav dijatuhi hukuman penjara selama 7 tahun. Tapi, sepanjang urusan hukum tersebut, ia bersikeras tidak bersalah dan mengatakan kepada media saat memasuki penjara, "Kalian menguburkan orang hidup-hidup."
7. Václav Klaus, Republik Ceko
Presiden sekaligus mantan Perdana Menteri itu melakukan perselingkuhan dengan pramugari penerbangan, walaupun secara umum ia adalah presiden yang cukup bersih dan bebas korupsi. Tapi, ia menjadi berita karena mencuri bolpen ketika mengunjungi Chile pada 2011.
Ia juga pernah pergi meninggalkan Gedung Parlemen Australia karena tidak sudi menjalani pemeriksaan keamanan. Tapi, yang mencengangkan, ternyata selama 20 tahun terakhir, ia menggemari pramugari-pramugari berusia 20-an.
Perselingkuhan dimulai pada 1991 dengan Eva Svobodova. Waktu itu Klaus berusia 50 tahun dan Svobodova berusia 29 tahun. Pada 2002, Klaus berdekatan dengan Klara Lohniska (24), seorang pramugari sekaligus mahasiswi jurusan ekonomi.
Kelakuannya terungkap pada 2008, ketika memulai masa ke dua kepresidenan. Pada pagi hari setelah terpilih kembali, ia difoto sedang meninggalkan hotel di Praha bersama dengan pramugari muda, pirang, dan cantik bernama Petra Bednarova.
Istinya, Livia, sebetulnya sudah lama mengetahui. Tapi, ia menutup mulutnya. Yang paling menohok adalah pengadilan oleh kelompok masyarakat.
Menurut majalah LUI yang dikhususkan bagi kaum gay, Klaus tidak terlalu suka dengan wanita-wanita belia, tapi melakukan perselingkuhan untuk menutupi bahwa dirinya adalah seorang homoseksual.
Advertisement