Telepon Merah 'Senjata Pemusnah Massal' Hitler Dijual

Telepon Adolf Hitler disebut-sebut sebagai salah senjata 'pemusnah masal'. Mengapa?

oleh Andreas Gerry Tuwo diperbarui 04 Feb 2017, 08:24 WIB
Diterbitkan 04 Feb 2017, 08:24 WIB
Adolf Hitler
Sejumlah diktator ternyata pernah menulis buku dan karya tulis lainnya. (Sumber histoty.co.uk)

Liputan6.com, Berlin - Telepon milik Pemimpin Nazi, Adolf Hitler akan segera dilelang. Rencananya, benda bersejarah itu dilelang di Amerika Serikat (AS).

Telepon berwarna merah ini sangat bersejarah. Sebab, melalui alat komunikasi ini, perintah pembantaian nyawa jutaan manusia meluncur dari mulut Hitler.

Para sejarahwan dan peneliti punya sebutan untuk telepon Hitler ini. Mereka melabeli benda tersebut sebagai 'alat pemusnah masal' terhebat di dunia.

Karena sangat bersejarah, harga penawaran pertama benda ini sangat fantastis. Mencapai, US$ 300 ribu atau Rp 3,9 miliar.

Awalnya, benda ini ditemukan seorang anggota militer Inggris, Brigadir Sir Ralph Rayner pada 1945. Pria tersebut menemukan telepon usai Hitler bunuh diri di Fuhrerbunker atau bunker sang fuhrer di Kota Berlin.

Setelah Ralph meninggal dunia, barang tersebut diserahkan kepada sang anak Ranulf Reyner pada 1977.

"Ayah saya tidak melihat benda ini sebagai peninggalan dari hari-hari kejayaan Hitler," ujar Ranulf yang sudah berusia 82 tahun ini, seperti dikutip dari Inquirer, Sabtu (4/2/2017).

"Beliau lebih suka menyebut ini adalah sisa babak belurnya Hitler dan kekalahannya. Semacam sebuah rampasan perang," sambung dia.

Diketahui, telepon tersebut merupakan buatan pabrikan telekomunikasi raksasa Jerman, Siemens. Awalnya, benda tersebut berwarna hitam.

Namun, ketika ada di tangan Nazi, mereka mengecat benda ini dengan warna merah. Tak cuma itu, Hitler menambahkan simbol swastika dan elang di bagian belakangnya.

Rumah lelang AS pun mendeskripsikan telepon ini sebagai, benda bersejarah yang sama sekali tidak ada tandingannya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya