Selundupkan 12 Emas Batangan di Anus, Pria India Ditangkap

Seorang pria mencoba menyeludupkan 12 emas batangan di anusnya. Aksinya tersebut diketahui oleh petugas bandara di India.

oleh Jeannette Kifli diperbarui 13 Feb 2017, 20:00 WIB
Diterbitkan 13 Feb 2017, 20:00 WIB
Penyelundupan emas
Seorang pria India berusia 36 tahun ditangkap di bandara Hyderabad karena mencoba menyeludupkan 12 emas batangan (newindianexpress.com)

Liputan6.com, Hyderabad - Seorang pria berusia 36 tahun ditangkap di bandara Hyderabad karena mencoba menyeludupkan 12 emas batangan. Ia menyembunyikan emas tersebut di anusnya untuk menghindari bea cukai India, demikian menurut laporan media lokal.

Pria yang berasal dari Tamil Nadu itu, tiba di Bandara Internasional Hyderabad Rajiv Gandhi melalui penerbangan Tiger Airways dari Singapura awal pada Minggu, 12 Februari 2017.

Menurut situs pelacakan penerbangan FlightAware, Penerbangan TR2624 berangkat dari Bandara Changi, Singapura sekitar pukul 22.40 pada Sabtu malam dan tiba di Hyderabad sekitar pukul 01.00 pada hari Minggu.

Menurut Times Of India, pada saat check-in ditemukan beberapa lampu LED di bagasi pria tersebut. Hal itu mendorong petugas bea cukai untuk melakukan pencarian.

Dikutip dari Straits Times, Senin (13/2/2017), delapan emas batangan dengan berat masing-masing sekitar 100 gram ditemukan tersembunyi dibelakang lampu.

Meskipun pria itu membantah ia membawa lebih banyak emas, ia tetap diperiksa menggunakan detektor logam. Atas pemeriksaan itu, ditemukan 12 emas batangan lainnya dengan berat total 1,2 kg di anusnya.

Total, sebanyak 20 emas batangan dengan berat sekitar 2 kg ditemukan di dirinya.

Seorang pejabat Air Intelligence Unit mengatakan kepada New Indian Express, total emas yang disita bernilai sekitar 5.910.000 rupee atau sekitar Rp 1,1 miliaar.

Saat ini pria itu sedang ditahan oleh petugas bandara untuk interogasi lebih lanjut.

Menyembunyikan emas batangan di tubuh seseorang dianggap modus penyeludupan dari India, di mana negara tersebut merupakan konsumen emas terbesar di dunia.

Biasanya mereka membeli logam mulia di kota-kota seperti Dubai dan Singapura. Hal tersebut disebabkan harga yang lebih murah dan pembatasan perdagangan yang lebih sedikit.

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya