5 Kebiasaan Aneh Korea Utara yang 'Mengganggu' Dunia

Tak hanya uji coba senjata nuklir, ada tindakan Korea Utara lain yang membuat dunia terusik. Apa itu?

oleh Andreas Gerry Tuwo diperbarui 29 Apr 2017, 18:00 WIB
Diterbitkan 29 Apr 2017, 18:00 WIB
AS-Korsel Gelar Latihan Bersama, Kapal Selam Korut 'Hilang'
AS-Korsel Gelar Latihan Bersama, Kapal Selam Korut 'Hilang'. Kim Jong-un tengah menginspeksi angkatan laut pada Januari 2016 (AFP)

Liputan6.com, Pyonyang - Korea Utara memang beda. Negara paling menutup diri di muka Bumi tersebut punya aturannya sendiri. 

Misalnya, tak mudah untuk memasuki negara itu, sebaliknya, nyaris mustahil bagi rakyatnya untuk keluar dan membaur dengan komunitas internasional. Orang-orang di Korut juga tak bebas mengakses informasi dari dunia luar. 

Negeri yang kini dipimpin oleh generasi Dinasti Kim, Kim Jong-un juga punya kalender sendiri yang mulai diterapkan pada 9 September 1997.

Menurut rezim Pyongyang, sekarang masih tahun 106, bukan 2017. Penanggalan Korut dihitung sejak kelahiran sang pendiri negara Kim Il-sung pada 1912.

Kim Il-sung adalah ayah Kim Jong-il sekaligus kakek dari penguasa saat ini, Kim Jong-un.

Kini, mata dunia terarah pada Korut. Sebab, negara tersebut kian aktif melakukan uji coba nuklir dan peluncuran rudal balistik.

Sejak Maret 2017, Korea Utara terhitung sudah empat kali melakukan aksi yang dianggap provokasi bagi dunia. 

Ternyata, bukan itu saja kelakuan Korut yang dianggap mengganggu dunia.

Dilansir dari Listverse berikut 5 kebiasaan aneh Korea Utara yang bikin dunia geleng-geleng kepala:

1. Jebakan Wanita Penggoda

Rekaman CCTV di Bandara Kuala Lumpur, Malaysia yang dirilis pada Rabu (15/2), menunjukkan seorang wanita (kiri) diduga salah satu mata-mata Korea Utara (Korut) pembunuh kakak tiri Kim Jong-un, Kim Jong-nam, dengan semprotan racun. (Star TV via AP)

Selama kurang lebih setengah abad, Korut diyakini telah melatih mata-mata wanita dengan rapi dan matang.

Dengan motede ini, musuh-musuh politik rezim yang berkuasa di Korut berhasil dilumpuhkan. Bahkan beberapa orang sampai kehilangan nyawa karenanya.

Pengakuan mantan sastrawan Korut yang pada 2004 membelot ke Korea Selatan , Jan Ji-sung mengatakan, program pelatihan ini merupakan gagasan Kim Jong-il.

Jan menceritakan, awalnya yang ingin dipakai sebagai mata-mata adalah pebisnis Jepang, Korsel, Rumania, Thailand, dan Lebanon. Namun, rencana itu gagal karena semua pebisnis yang sudah diculik tak bisa dicuci otaknya.

Setelah selesai pelatihan, Korut menugaskan para mata-mata 'penggoda' di beberapa bidang seperti penerjemah, pemandu wisata, bahkan hingga PSK.

"Rezim (Korut) menargetkan orang asing yang datang ke Pyongyang dan mereka ditugaskan membangun jaringan dengan bekerja di beberapa sektor," sebut Jang seperti dikutip dari The Guardian, Jumat (17/2/2017).

"Banyak orang yang tertipu (dengan mata-mata Korut) tapi tak mau percaya, mereka pikir ini adalah cinta yang tulus, karena dengan hubungan itu beberapa orang telah memiliki anak," tambah Jang.

2. Selalu Tak Mau Kalah

Berikut sejarah pembangunan hotel pencakar langit dunia di Korea Utara yang terbengkalai hingga saat ini.

Pada era 1980-an Korea Selatan membangun tiang bendera setinggi 98 meter di Desa Taesong-Dong yang dekat dengan perbatasan Korut.

Tindakan itu membuat Pyongyang geram. Mereka merespons dengan membuat tiang bendera lebih tinggi lagi, menjulang 160 meter.

Letaknya pun sangat dekat dengan Korsel. Yaitu di Desa Kijong-dong.

Pada akhir 1980an, Korut membuat stadion sepak bola bernama May Day yang super besar. Pembangunan ini dilakukan karena tidak mau kalah dengan Korsel yang berhasil menggelar Olimpiade 1988.

Persaingan Korsel-Korut paling anyar ketika hotel tertinggi dunia the 101-story Ryugyong Hotel dibangun oleh negara yang sekarang dipimpin Kim Jong-un.

Korut membangun bangunan raksasa tersebut tak lama setelah Korsel membangun sebuah hotel setinggi 226 meter.

Namun, sayangnya pembangunan oleh Korut yang sudah dimulai pada awal 1990-an harus terhenti pada 2008 karena krisis keuangan.

3. Buang Sampah ke Negeri Tetangga

Ilustrasi sampah plastik. (Sumber NanD_PhanuwatTH/Shutterstock.com)

Pada 2016 tensi antara Korsel dan Korut memanas. Awalnya, Seoul menyebar propaganda dengan cara unik.

Mereka memutar lagu-lagu K-Pop lewat pengeras suara besar yang dipasang di wilayah perbatasan, di DMZ, dan diarahkan ke wilayah Korut.

Geram dengan aksi Korsel, Korut membalasnya. Mereka menerbangkan balon yang isinya pamflet propaganda, puntung rokok, tisu WC, dan beberapa sampah lain.

Tindakan Korut membuat Korsel marah besar. Negeri Gingseng menyatakan Pyongyang telah menyebar sampah ke negaranya yang mengakibatkan beberapa properti mengalami kerusakan kecil.

4. Pasang Iklan di Media AS

Seorang wanita membaca koran di stasiun bawah tanah yang dulunya merupakan lokasi rahasia (Reuters)

Media besar di Barat, terutama di Amerika Serikat, nyaris mustahil untuk membuat berita positif soal Korut.

Menyadari fakta ini, Korut pun memutar akal. Mereka memasang iklan di beberapa koran besar AS seperti New York Times, Boston Globe dan Washington Post.

Korut memasang iklan satu halaman penuh. Isisnya adalah pencapaian dari Kim Il-sung dan Kim Jong-il. Iklan dengan judul 'Korea telah melahirkan seorang pahlawan luar biasa' dinilai sangat aneh.

Selain berisi propaganda dua pemimpin tertinggi. Iklan dari Korut juga dianggap menghina dunia Barat dan Timur Tengah dan serta agama tertentu karena menyebut Kim Il-sung punya sifat 'ilahiah'.

5. Memalsukan Rokok Barat

Ilustrasi Merokok

Korut mulai memalsukan merek rokok dari barat sejak era 1990-an.

Memasuki dekade 2000-an Korut memperlebar pemalsuan tidak hanya ke internal negara tetapi sampai mengekspor rokok palsu.

Tak main-main rokok palsu tersebut sampai masuk ke Amerika Serikat. Merek rokok palsu yang 'tiba' di AS adalah Marlboro.

Tindakan Korut mengekspor rokok palsu ini pun disebut-sebut membuat mereka meraup untung lumayan besar.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya